BUMBUNG KOSONG HANTUI PILKADA PACITAN - PACITANPOST

Sabtu, 15 Agustus 2020

BUMBUNG KOSONG HANTUI PILKADA PACITAN

Pacitan Ppos 15.08.020.
Setelah tanggal 20 Agustus ini, Pilkada Pacitan bisa jadi akan diwarnai dengan bumbung kosong.

Mengapa harus tanggal 20, karena tanggal 19 Agustus ini DPP PDI Perjuangan akan mengumumkan calon terakhirnya yang akan bertarung di pilkada se-Indonesia.

Jika saja, nama Gagarin tidak diumumkan oleh DPP PDIP pada tanggal tersebut maka pupus sudah harapan DPC PDIP Pacitan untuk mengusung tokoh populer asal Ngadirojo tersebut.

Memang masih ada kesempatan di Partai Golkar, akan tetapi rumah politik Gagarin itu kondisinya kurang nyaman untuk dikendarai menuju AE 1.

Terbukti, pria yang sudah puluhan tahun menghuni gedung dewan ini lebih memilih kendaraan lain, yakni PDIP dan PKB. Masalahnya apa, tidak ada yang tahu. Hanya saja,  selentingan yang beredar di media slot untuk Partai Golkar akan diisi Almira (putri) semata wayang ketua DPD Partai Golkar Ir. Efendy Budi Wirawan.

Sementara, sekalipun peta politik di Pacitan masih ruwet Isah Ansori yang tadi siang dipilih atas hasil Halaqah ulama mengaku optimis pasangan cabupnya akan direkom DPP PDIP, "Saya optimis Mas Pak Gagarin dapat rekom dan Saya siap bertarung dengan calon lainnya," ujar mantan Kesbangpolinmas Pacitan itu.

Optimisme para kandidat dinilai wajar oleh para pengamat, sebab optimisme itu modal ihktiar seseorang untuk mencapai tujuan, hanya saja jangan berlebihan sehingga melupakan peta politik yang ada dimasing-masing daerah pemilihan.

Sebut saja situasi pilkada Solo yang mengusung Gibran, tentu calon  lain harus berpikir seribu kali untuk bertarung dengan putra sulung Presiden RI tersebut. Mengapa demikian, karena Gibran diusung PDIP yang secara tradisional merupakan daerah eklusifnya.

Hal yang sama, mungkin akan terjadi di Pacitan, "Daerah ini secara eklusif sudah menjadi  milik SBY, dan bukan rahasia lagi untuk daerah tertentu seperti Solo, Blitar, dan Pacitan kompromi politik tingkat tinggi selalu mewarnai," terang Badrul Amali dari LSM Gemas pada media sore ini.

Calon Partai Demokrat siapapun itu nanti, bisa jadi tidak ada lawannya, alias bumbung kosong, ya kita tunggu saja," tambah pria yang juga pengacara sukses ini.

Hal serupa juga dilontarkan politikus gaek asal Semarang Drs H.Ashar Subandi MSc.
Pria yang sudah malang melintang di dunia hukum dan politik ini cuma sedikit berbeda dengan koleganya. "Pilkada Pacitan bisa jadi ada lawan tapi bukan lawan tangguh yang nyalon, tapi calon bayangan saja seperti tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya. (Gustik)

Bagikan artikel ini

1 komentar

  1. Kalau lawan nya adalah kotak kosong ataupun calon settingan istilah keren nya dalam dunia artis tidak boleh di anggap remeh toh rakyat yg akan memilih apakah mau di pimpin oleh orang bukan aspirasi atau karena oligarki . Ingat Pilwalkot Makassar jadi pelajaran sejarah bahwa uang dan nama besar WAPRES JUSUF KALLA bukan jaminan bahwa ponakannya mudah terpilih dan terbukti yg menang adalah kotak kosong ... Hidup kotak kosong namamu akan kukenang sepanjang waktu .....

    BalasHapus