JABATAN BUPATI 4 TAHUN DITEBUS 20 M - PACITANPOST

Sabtu, 08 Agustus 2020

JABATAN BUPATI 4 TAHUN DITEBUS 20 M

Pacitan Ppos 08.08.020.
Jabatan bupati pada pilkada serentak tahun ini, tidak genap lima tahun, tapi durasi jabatannya cuma empat tahun.

Alasan pemerintah untuk menyesuaikan pilkada serentak selanjutnya yang akan diikuti secara bersama-sama. Baik itu pilpres, pileg, dan pilkada, diantaranya, gubernur, walikota/bupati.

Sekalipun demikian, antusias bursa calon bupati tetap saja ramai, sekalipun jabatan itu durasinya cuma 4 tahun.

Tidak peduli, sekalipun durasi jabatan bupati dikurangi satu tahun, para cabup terlihat tetap semangat, naik gunung turun gunung tiap hari dilakukan.

Baleho-baleho tetap semakin banyak, tatap muka dengan warga masih dilakukan atau pendek kata tebar pesona dengan dalih sosialisasi masih dilakukan cabup dengan intens.

Mengenai biaya jangan ditanya lagi, untuk menebus jabatan bupati semisal Pacitan saja, cabup minimal harus menyediakan rupiah 16 M sampai dengan 20 M.

Kemudian bagi cabup, yang hanya punya uang 10 kebawah diperkirakan untuk menang jauh, bisa dibilang nglebar duit cuma-cuma.

Itulah fakta demokrasi saat ini, biaya mahal tapi tetap saja rame peminat, entah apa yang jadi motivasi para cabup hingga rasionalitas hampir-hampir tidak dipakai.

Kalau dilihat gaji dan tunjangan tetek-mbengek tidaklah seberapa, paling-paling selama 4 tahun berkuasa dapet 4 M, dan jika lebih dari itu bisa dipastikan ada penyimpangan uang rakyat.

Itulah kira-kira jika tidak hati-hati, maka jabatan bupati Pacitan yang hanya 4 tahun tersebut akan berujung petaka.

Drs. Azhar Subandi MSc yang setiap harinya menggawangi dibidang pengawasan keuangan daerah merasa ketir-ketir.

Jangan sampai bupati Pacitan, kena ciduk dari aparat hukum, karena hal korupsi atau penyimpangan lain.

Hal yang sama, juga diwanti-wanti, oleh satu pakar hukum Pacitan, Badrul Amali SH.MH.C.L.A.

Tokoh muda yg juga ketua Gemas Pacitan itu, berpesan kepada para cabup, agar berhati-hati dalam pengelolaan Belanja Keuangan Daerah.
Sekalipun pilkada ini membuang uang banyak, janganlah tergiur untuk memikirkan kapan uang anda kembali.

Pria asli Madura yang kini menetap sekitar Pondok Termas itu, menasehati duduklah dikursi bupati dengan tenang seraya jangan melepas tasbih, Insya Allah dengan tasbih ditangan godaan apapun tentang kursimu, maka akan selamat sampai tujuan (Oleh: Gustik)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda