NAHKODA KAPAL CARGO JADI KUDA HITAM DI PILKADA PACITAN - PACITANPOST

Senin, 31 Agustus 2020

NAHKODA KAPAL CARGO JADI KUDA HITAM DI PILKADA PACITAN

Pacitan Ppos.01.09.020.
Berpangkat cukup banyak dan vareatif, Kolonel DR. Capten Senior Kapal Cargo dan Dosen Universitas Hang Tuah surabaya, yang notabene milik Angkatan Laut, kini dijagokan untuk maju sebagai Bupati Pacitan.

Pria tersebut bernama Asli Djamaludin Malik merupakan Alumni SMAN I Pacitan tahun 1980. Pria yang akrab dipanggil (Lilik) itu merupakan putra kedua pasangan Sukarni dan Hartiyah asli Pager Arjowinangun Pacitan atau tepatnya belakang Aneka Jaya.

Djamaluddin Malik tercatat, merupakan salah satu wakil dari  siswa Pacitan yang dikirim ke Jambore Nasional Sibolangit Sumatra Utara sekitar tahun 1977.

Karena prestasi dan fisiknya yang prima, maka oleh orang tuanya dimasukkan Sekolah Pelayaran (P3B) di Semarang, menyusul kakaknya Sidiq Sunu Kaharto yang lebih dulu masuk akademi itu.

Kemudian usai lulus, ia diterima di perusahaan kapal Cargo Internasional dengan pangkat terakhir sebagai Nahkoda Senior atau Kapten Kapal.

Belum puas menjadi Kapten Kapal Cargo, maka dia tertarik masuk Wajib Militer (AL) di Surabaya dan diterima dengan pangkat terakhir Kolonel Angkatan Laut.

Usai pensiun dua tahun lalu, pria yang senang dengan organisasi itu menekuni dunia pendidikan sebagai dosen di Universitas Hang Tuah Surabaya, yang notabene milik Angkatan Laut.

Kini atas prestasi yang disandangnya, sohib Nur Suhud itu digadang-gadang maju sebagai Bakal Calon Bupati Pacitan oleh PDI Perjuangan bersaing dengan Yudhi Sumbogo, yang beberapa hari lalu telah dikabarkan sudah dapat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan.

Nur Suhud sangat yakin, jiwa Patriotisme yang dimiliki Lilik sebagai Mantan Pelaut handal, kelak akan membawa Pacitan selaras dengan program Nawacita yang digaungkan Presiden Jokowi.

"Aku yakin Tik, golek tokoh sing ngono kui saiki langka, serba lengkap dan variatif dan yang penting, dia punya daya juang yang tinggi seperti kala dia mengarungi ganasnya samudra," tegas Nur Suhud saat ditemui dirumahnya Pucangsewu.

Sementara itu, Djamaludin Malik ketika berita ini ditulis, belum bisa dihubungi, Hp nya tulalit (Gustik)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda