WARGA SUDAH TIDAK TAHAN? - PACITANPOST

Rabu, 05 Agustus 2020

WARGA SUDAH TIDAK TAHAN?

Mengusir kebosanan belajar di bawah pohon (foto:Istimewa) 
Pacitan Ppos 05.08.020.
Gegara Covid 19 yang tidak jelas kapan berakhirnya, sebagian warga sudah mulai tidak peduli kondisi berbahaya saat ini.

Hal ini bisa dimaklumi, mengingat perut mereka mulai lapar, usaha mereka mulai bangkrut dan masa depan anaknya mulai gelap.

Itu sebabnya, sebagian warga mulai berani keluar rumah untuk kembali beraktifitas seperti sedia kala.

Seperti yang di ceritakan ibu Titik Kharisma, pengusaha salon dan tata rias manten. Sekalipun belum pulih benar, maka dirinya sudah berani menerima job sekalipun baru sebatas rias untuk akad nikah saja.

Lain lagi dengan yang dituturkan Ibu Titin, wanita yang setiap harinya jualan ikan di Tamperan ini mengaku sudah sebulan lalu ngegas beraktifitas seperti biasa.

Wanita 40 tahun ini, punya alasan sederhana karena nelayan sudah pada berani melaut, maka dia juga berani jualan, "la sopo mas, sing arep tuku iwak nek nelayan wis wani jegur, "ungkap Ibu yang sudah belasan tahun jualan ikan. 

Sementara pengusaha muda Rudikiyo yang usahanya justru sedikit diuntungkan dengan adanya corona ini, mengaku tetap terpengaruh dengan adanya pagebluk ini,betapa tidak karyawan yang tadinya bisa duduk dengan jarak setengah, kini harus dijarangkan duduknya.

Sehingga mau tidak mau, untuk mempertahankan produksinya biar stabil, maka pengusaha yang tampilanya sederhana ini ngalah, membuat tempat lagi agar semua karyawan dapat tetap bekerja.

Yang paling berat, dengan adanya pagebluk yg belum reda ini justru menimpa didunia pendidikan.

Menurut Hefi Selvya Martin, siswa mulai bosan dirumah dan selalu ditanya kapan masuk sekolah.

Oleh karena itu, Hefi punya akal untuk mengusir jenuh siswa, maka siswa yang kebetulan menjadi murid lesnya diajak belajar dibawah pohon yg kebetulan deket dengan sawah belakang rumahnya. 

Bahkan pendidik SD Baleharjo II itu mengajak siswa-siswinya praktek bahasa inggris sambil  memberi makan kambing di kandang sebelah.

Hefi mengaku, biar anak anak terobati rasa bosannya di rumah, setidaknya rindu masuk sekolah sedikit terobati.(tim)

Bagikan artikel ini

1 komentar

  1. Harusnya sekolah di buka saja tinggal bagaimana sekolah terapkan protokol kesehatan , bisa juga di bagi sistem shift seperti Jaman dulu ada yg pagi dan sore agar jaga jarak antar siswa

    BalasHapus