PILKADA TAHUN 2020 PILKADA PALING MURAH. - PACITANPOST

Kamis, 24 September 2020

PILKADA TAHUN 2020 PILKADA PALING MURAH.

Pacitan Ppos .24.09.020.
Dalam sejarah Reformasi, Pilkada tahun 2020 adalah Pilkada yang paling murah dan yang paling sederhana.
Hal ini disebabkan, adanya pandemi yang belum reda.

Rupanya dengan adanya wabah Covid ini,Pemerintah Pusat menyederhanakan hampir semua tahapan pilkada, utamanya durasi masa kampanye dan jumlah pengumpulan massa.

Kalau tahun sebelum masa pandemi, masa Kampanye bisa sampai 4 atau 6 bulan, tapi untuk massa sekarang  dibatasi hanya  2 bulan saja.
Disamping soal waktu, maka KPU Pusat membatasi jumlah pengerahan massa max 50 orang didalam gedung dan tidak diperkenankan pengumpulan massa diluar gedung.

Dari gambaran diatas,bisa dipastikan Pasangan Calon tidak lagi membutuhkan Panggung dan tenda tenda besar untuk kampanye, tidak bisa lagi mendatangkan orkes  dan penyanyi tenar dari ibu kota dan tidak perlu juga mendatangkan tokoh tokoh besar untuk jurkam.

Pendek kata itu semua demi protokol kesehatan, agar  dalam melaksanakan demokrasi tidak mengorbankan nyawa rakyat hanya untuk memilih seorang pemimpin.

Dalam masa pandemi ini,rupanya juga mengubah perilaku Pimpinan DPP Partai peserta Pilkada,kalau dulu Mahar itu lazim, nampaknya saat ini ada toleransi Non Mahar , Kecuali permintaan uang saksi yang wajib diberikan ke DPP.

Dari informasi yang layak dipercaya, seorang Calon Bupati Pacitan praktis menyetor dana saksi tidak lebih dari angka1 M untuk pilkada Pacitan, saya setor cuma segitu mas, itupun nanti sebagian dikembalikan untuk biaya saksi, ujar calon Bupati yang enggan disebut nama.

Dia menambahkan, dengan adanya pandemi dan aturan yang disederhanakan di tabungan saya untuk biaya sosialisasi saya cuma punya 1.5 M dan saya rasa itu sudah cukup wong dalam kampanye juga dibatasi 50 orang,Tetapi akan menjadi tidak cukup kalau dibuat beli biting, lha itu lain ,ujarnya bergurau.

Sementara Lancur Susanto Tim Ses Jigar, sependapat bahwa Pilkada tahun ini untuk biaya terbilang kecil, pasalnya calon tidak lagi repot repot mendatangkan masa dalam jumlah besar,tidak perlu lagi konvoi massa,tidal perlu lagi sewa orkes dan tidak perlu lagi mendatangkan jurkam jurkam pusat mengingat masanya cuma 50 orang dalam setiap kampanye.

Pendek kata, pilkada tahun 2020 ini perlu disyukuri buat para calon,utamanya dalam cost biaya, Alhamdulillah dimasa pandemi ini ada hikmah yang perlu disyukuri,ujar Dewan dari Nawangan ini.

Namun demikian pendapat diatas, ada juga yang tidak sependapat, karena rangkaian pilkada saat ini tidak bisa dipisah dari rangkaian pilkada sebelum surat Rekomendasi turun.

Menurut salah satu Founder Tim RW Sugiharto, Calon justru babak belur sebelum  rekom turun ( utamanya dari Demokrat) coba bayangkan berapa ratus juta rata rata itu Calon bikin banner, berapa ratus juta itu calon kontrak survy ,berapa milyart itu Calon melakukan kegiatan sosialisasi dengan segala jenis Bansosnya, besar itu mas' jangan kira kecil ungkap bos Tunas Subur itu kesal.(gustik)


















Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda