SAAT INI KEMENANGAN JAGO DITENTUKAN STRATEGI TIM - PACITANPOST

Sabtu, 12 September 2020

SAAT INI KEMENANGAN JAGO DITENTUKAN STRATEGI TIM

Pacitan Ppos 12.09.020.
Situasi pilkada Pacitan saat ini, sangat berbeda jauh dengan pilkada Pacitan beberapa puluh tahun yang lalu secara umum, baru kali ini konsentrasi pemilih susah ditebak dan sulit dibaca.

Biasanya puluhan tahun silam suara pemilih gampang di tebak, tengok saja pada pibup tahun 2000, karena pilihan ditentukan DPRD maka dipastikan yang menang PDIP karena kursi koalisi di dewan lebih besar.

Kemudian pada tahun 2005 sampai 2015 yang ketika itu SBY berkuasa, konsentrasi pemilih gampang ditebak  ikut apa kata SBY.

Sedang tahun 2015-2020 konsentrasi pemilih juga gampang dibaca karena Indartato macung sebagai incumben dan lawan hanya seperti boneka.

Akan tetapi pilkada Pacitan tahun 2020, sejak awal sudah sulit ditebak karena faktor Gagarin.

Gagarin setahun yang lalu sudah ancang-ancang mau maju sebagai Bupati, bahkan saking nekatnya pada awal bulan Agustus 2020 Gagarin lebih dulu mendapat tempat di PDIP dan PKB sebaga seorang cabup bersama Isyah Ansori sebagai cawabup.

Tentu saja berangkatnya Gagarin diluar partainya menjadi semakin heboh, massa pemilih ketika itu mulai mengerucut kepada kedua kubu.

Akan tetapi dalam waktu yang singkat, Gagarin berubah pikiran hanya mau menjadi cawabup Indrata Nur Bayu Aji yang diberangkatkan dari Partai Demokrat.

Dengan kombinasi kekuatan besar seperti itu, awalnya masyarakat berpendapat pilkada tamat atau pendek kata Aji-Gagarin tinggal pelantikan.

Ternyata prasangka banyak orang itu keliru, massa yang kecewa atas kombinasi jigar justru berbalik menudukung pasangan mbois.

Jika dilihat kondisi pengelompokan pemilih untuk saat ini, antara Jigar dan mbois bisa dikatakan seimbang, sekalipun massa itu massa yang masih labil atau massa mengambang.

Massa mengambang untuk pilkada Pacitan tahun ini, bisa dikatakan lain dari pilkada-pilkada sebelumnya. Kalau dulu massa mengambang biasanya didominasi pemilih pemula dan massa yang belum mengenal calon.

Tapi untuk pilkada saat ini, massa mengambang/ragu selain pemilih pemula, justru didominasi orang-orang yang kecewa pasangan jigar, Partai Demokrat dan Golkar.

Nah kondisi massa mengambang, yang  jumlahnya sangat besar itulah kini menjadi pangsa pasar gemuk oleh para kandidat bupati/wakil Bupati Pacitan pada pilkada tahun ini.

Kini tinggal peran tim sukses masing-masing cabup/cawabup yang menentukan, bisa nggak merebut pasar gemuk pemilih tersebut

Tim sukses Indrata Nur Bayu Aji-Gagarin (jigar) yang kini dikoordinir ketua DPC Partai Demokrat Indartato, termasuk tim ses yang sangat berat memikul beban ini. Disamping massa itu adalah massa yang kecewa, maka figur SBY dihadapan masyarakat  sudah mulai luntur, utamanya pasca turunnya surat rekomendasi oleh DPP Partai Demokrat.

Sekalipun demikian tidak semuanya luntur, tapi masih besar juga orang-orang yang mengidolakan dan menghormati SBY yang notabene Presiden ke 6 asli Pacitan.

Pendek kata, tim jigar harus pandai-pandai merayu lagi pemilih yang saat ini berimigrasi ke tim mbois.

Tim JIGAR,  jangan sekali kali mengandalkan keluarga Cikeas turun ke Pacitan, karena keluarga Cikeas sekarang beda jauh dengan Cikeas yang dulu.

Kemudian untuk tim sukses pasangan MBOIS tim ini dari pantauan media adalah tim yang sama sekali belum berpengalaman untuk tarung di pilkada seberat saat ini karena apa,
karena didominasi oleh mantan Kepala Dinas yang keseharian corak kerjanya memerintah dan diladeni (disiapkan).

Nah model kerja seperti diatas sangat tidak cocok untuk kerja partai yang penuh intrik, penuh dinamika, penuh kesabaran dan keikhlasan.

Maka diperkirakan, jika mbois tidak hati-hati dengan timses, RASA kepala dinas yang dimilikinya, maka massa mengambang yang tersedia dihadapannya tersebut yakin tidak dapat diraihnya dengan maksimal.

Hal ini memang sangat dimaklumi, karena wawasan politiknya yang masih zero, daya juangnya yang lemah dan kemampuan berpikirnya yang sudah menurun.

Itu sangat beda jauh dengan tim yang berisi misalnya  pegiat-pegiat politik, LSM dan ormas-ormas yg sudah biasa berjuang penuh intrik, penuh dinamika dan penuh  dengan keikhlasan serta ke suka relaan.

Kemudian jika melihat tim yang rasa kadis seperti itu, ada satu terapy yang jitu untuk penetrasi agar selaras dengan perjuangan cabup dan partai pengusung, yaitu bimbingan dan pengawasan ketat oleh tim fasilitator  cabup dan partai  pengusung/pendukung lainnya .

Terlepas dari itu semua, sangat yakin seorang Yudi Sumbogo, Isyah Ansori, Fibi Irawan, Eko Setyo Ranu pasti mampu untuk mengarahkan mantan-mantan kepala dinas tersebut kearah perjuangan yang lebih baik dan ikhlas.

Jika itu yang terjadi, maka kemenangan mbois yang sudah didepan mata itu akan dapat diraih dengan mudah.

(Ditulis oleh Gustik Pemimpin redaksi Pacitan Post Group, wakil Ketua DPD PAN Pacitan tahun 1999-2004, Ketua DPC Partai Hanura tahun 2004-2014, Anggota Bapilu DPD Hanura Jatim 2016-sampai sekarang)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda