Pacitan Ppos.02.11.020.
Hujan deras mengguyur kota Pacitan selama 4 jam , menyebabkan longsor dimana mana .
Sekalipun demikian , longsor tidak menyebabkan korban jiwa , hanya beberapa ruas jalan yang sedikit terganggu.
Dari sekian titik longsor , yang paling parah , sepengetahuan media adalah longsor di Mentoro, dimana hingga siang ini jalan menuju Tulakan itu masih ditutup.
Kemudian yang paling berbahaya , tebing tebing bekas penambangan liar itu , diatasnya terdapat rumah padat penduduk yang diperkirakan setiap saat terjadi lonsor susulan.
Menurut warga setempat ( BGM) , momok yang paling menakutkan adalah musim hujan, karena struktur tebing yang terletak di kamituwan Dungkulan itu adalah tanah jenis baras yang mudah longsor.
Warga Dungkulan lain mengatakan , sebenarnya kalau tebing tidak ditambang secara liar, maka akan relatif aman , sebab sejak saya lahir disini belum pernah jalan yang menghubungkan Pacitan Lorok itu longsor , ya baru sekarang ini , ujar Dulgapur kecewa.
Dalam hal ini , Dulgapur meminta kepada Kades Mentoro , Kapolres dan Bupati Pacitan agar lebih aktif mencegah penambangan penambangan liar yang ada didesanya.
Termasuk penambangan di bukit Gebluk diatas lokasi SMP4 , pasalnya jika penambangan liar di Gebluk tidak segera dihentikan , suatu saat bukit itu akan longsor menimpa warga dibawahnya , termasuk sekolah SMP 4 Mentoro.
Namun demikian , penyebab longsornya dijalan besar Mentoro , menurut sebagian warga krajan , bahwa penambangan liar bukanlah satu satunya jadi penyebab terjadinya longsor .
Akan tetapi , saat pelebaran jalan oleh Binamarga Propinsi beberapa tahun lalu , juga menjadi salah satu penyebab longsornya jalan besar tersebut. .
Pasalnya kata warga , doser doser Binamarga Propinsi disunyalir terbilang ngawur , terutama cara keprasan tebingnya yang tidak memperhatikan Amdal , ujar warga yang wanti wanti tidak mau disebut.
Sementara Bupati Pacitan ketika dihubungi media mengatakan, akan segera ke lokasi lokasi tambang liar di Mentoro , khususnya yang ada dibukit dekat SMP 4 yang juga padat penduduk dibawahnya.(gustik)