Pacitan Ppos, 07.03.021.
Diawali dengan serangan buzzer Musium SBY, selang dua minggu kemudian , Partai besutan SBY kini diserang oleh mantan anak buahnya sendiri, siapa dia yaitu Marzuki Ali , Nazaruddin dan Jhony Marbun dengan menjadikan KSP Muldoko Sebagai Ketum.
Dengan alasan diminta oleh internal Demokrat, mantan Pangab ini dengan mudah mendepak Agus Hari Murti Yudhoyono di KLB Deli serdang dalam tempo yang sangat singkat , hanya 1,5 jam.
Situasi konyol yang diciptakan orang orang pedotan di Jakarta, dipastikan akan berpengaruh eksistensi Partai Demokrat di Pacitan.
Informasi yang diendus media, DPC Partai Demokrat Pacitan Versi Muldoko akan segera dibentuk dengan pengurus fariatif, ada yang diambil dari orang orang pedotan Partai Demokrat dan ada juga dari luar Partai, utamanya pedotan pedotan Partai Kuning.
Maka jika itu benar, dipastikan seluruh loyalis SBY yang kini duduk di DPRD Pacitan semua akan diganti , kecuali yang loyal ke Muldoko.
Sungguh Ironis dan tidak bisa dibayangkan, stunami politik begitu datang tiba tiba menghantam partai berlambang Mercy besutan orang Pacitan tersebut ,kejam memang.
Nenurut Sugiarto , Mungkin yang lebih kejam lagi , yaitu adanya informasi terkait kesediaan tokoh tokoh pacitan yang kini ancang ancang merebut jabatan Indartato sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Pacitan.
Jika memang terjadi, orang orang tersebut benar benar tidak tahu malu dan tidak punya harga diri , dengan menjual dirinya dengan kehinaan, terang sugik .
Dengan adanya stunami politik saat ini, sebenarnya Media Pacitan Post sudah mendapat info 1 bulan lalu dari tokoh kuat di Birokrasi , gus ayo podo podo disawang Tamat tamat , dienteni wae..dan betul juga semua terjadi adanya.
Sementara itu, Indartato ketua DPC Partai Demokrat Pacitan, mengaku tetep optimis PD Pacitan tetep solid dan tidak gentar hadapi badai politik yang menerjang Partainya.
Saya optimis pak, Depkumham tidak akan mengakui , Partai Demokrat versi Muldoko karena KLB yang diselenggarakan dinilai ilegal., Itu sebabnya kader kader Partai Demokrat di Pacitan diharapkan tetep kompak. ( Gustik)
