Pacitan Ppos 8.06.021.
Lama diketahui Padi tidak lagi menguntungkan , ditambah serbuan jutaan tikus Wirog yang tiada henti, kini petani rame rame pindah ke tanaman brambang.
Petani desa Desa Mentoro yang lama bermain di tanaman Brambang, kini jejaknya mulai dilirik dan ditiru petani lain desa.
Seperti Kades Desa Tambak Rejo dan Arjowiangun, sebelum warganya menanam Brambang secara massal ,maka dua kades tersebut merelakan tanah bengkoknya untuk uji coba menanam brambang yang konon pendapatanya dua kali lipat ketimbang tanaman padi .
Mengapa tanaman brambang lebih menguntungkan, disamping harga brambang dianggap stabil, maka durasi panennya lebih pendek, kalau padi 3,5 bulan tapi kalau Brambang cuma 2 bulan, ungkap cawik.
Namun demikian ,tambah Cawik ! tanaman Brambang agak lebih ribet dan butuh ketlatenan untuk merawatnya , air harus cukup tapi tidak boleh berlebihan, kata katanya.
Presentasi petani desa Mentoro yang dirasa cukup menguntungkan itulah yang menarik Kades Tambak Rejo untuk mencoba tanaman yang konon harga per kilonya sampai 24 ribu tersebut.
Kades yang terkenal berkepala plontos itu menambahkan , patani pingin pindah ke tanaman brambang bukan masalah tidak untung saja, tapi tanaman padi milik banyak petani yang dirusak Tikus Wirog.
Tidak tanggung tanggung , tikus merusak padi hingga kebonggol bonggolnya hingga padi tersebut roboh dan mati..
Maka sebelum serbuan jutaan tikus itu dapat diatasi, petani pindah ketanaman brambang , dimana tikus tidak sudi memakannya .
Sementara Pemkab Pacitan dalam hal ini Dinas Pertanian belum ada tindakan untuk ngatasi serbuan jutaan tikus, yang kini menerpa para petani.
Bambang Supriyoko , mengaku kepada Media belum mendapat laporan dari masyarakat akan tikus tikus yang merusak padi petani, cobo sesuk mas tan nerjunke staff...gek ayo tiatasi bareng bareng,...po gladak digalakne maneh po piye, tukas bambang mesam mesem ( Gustik )