Pacitan 23.06.021.
Longgarnya Prokes , berdampak buruk terhadap perkembangan Covid 19 di Pacitan ,salah satunya disebabkan hajatan warga yang tidak terlontrol.
Hajatan dengan model omblang omblangan ( tamu tak terbatas) menyebabkan kerumunan warga tidak terelakkan,akibatnya korban berjatuhan.
Hari ini satu perias ( TK) meninggal dunia yang diduga beberapa waktu lalu dikontrak merias manten disuatu tempat.
TK memang termasuk perias handal / Top di Pacitan.
Jenazah Wanita berparas ayu asal desa Sidoharjo Pacitan ini dimakamkan di TPU Kucur pukul 19.00 wib setelah satu hari lalu sempat dirawat di RS.Sarjito Jogjakarta.
Kasus lainya, puluhan ( 46) korban dari desa Tambak Rejo Pacitan juga dirawat di berbagai rumah sakit dan wisma Atlit karena terpapar Corona yang juga diduga dari Hajatan warga setempat.
Mengingat korban hajatan yang sudah begitu banyak, Pemerintah diminta tegas tidak memberikan ijin hajatan berapapun jumlahnya kecuali sesuai yang digariskan Satgas Covid 30 orang.
Seperti diketahui, kebanyakan para pelanggar prokes adalah orang hajatan yang tidak terkontrol , utamanya didaerah pegunungan/ pedesaan , didaerah tersebut tamu undangan bisa mencapai ribuan orang dengan model sajian piring terbang.
Seperti diketahui, Piring Terbang adalah model penyajian makanan yang dibagikan langsung oleh peladen saat tamu hadir disuatu acara, kini saat covid meraja lela model sajian piring terbang dilarang oleh pemerintah karena dianggap tidak steril dan mudah menularkan penyakit.
Dampak Zona Merah Wonogiri.
Yang lebih membahayakan lagi, Kabupaten Wonogiri kini masuk zona Merah.
Padal warga pelintas batas kedua kabupaten tersebut tidak bisa dihentikan aktifitasnya.
Banyak warga Baturetno dan sekitarnya tiap hari berjualan di pasar pasar Tradisional Pacitan,utamanya di Pasar Punung dan Donorojo atau sebaliknya .
Menurut Prabowo SE wakil ketua DPRD Pacitan yang sekaligus menjafi warga di Kecamatan Punung, berharap Bupati dan jajaranya tanggap terhadap masalah ini.
Tokoh Flamboyan asal Punung yang sudah 3 X menjadi anggota DPRD Pacitan ini sangat ingin di Perbatasan antara Pacitan dan Wonogiri ada penyekatan sementara bagi pelintas batas,namun tidak ditutup total.
Teknisnya kata Prabowo, perangkat desa mengidentifikasi dan mengawasi warganya secara rutin yang melakukan kegiatan pelintas batas keluar Pacitan,utamanya ke Wonogiri dan Jogjakarta.
Orang orang yang melakukan kegiatan lintas batas itulah yang selalu wajib dichek rutin di Pos penyekatan oleh tim Gugus Tugas yang dibentuk Pemkab, saya rasa hanya pakai cara itu dampak Zona Merah Jogja dan Wonogiri datap diminimalkan, tegas Prawobo .
Gagasan Prabowo di didukung penuh koleganya di jajaran Ketua Dewan Fibi Irawan , kebetulan saat itu duduk disamping Prabowo diruang wakil Ketua DPRD Pacitan
Fibi berharap Bupati dan Gugus tugas bekerja sungguh sungguh atas perkembangan Covid di Pacitan yang cenderung meningkat secara rajam.
Lebih lebih kata arek Sirnoboyo ini, Virus Model Varian Delta sangat berbahaya , yakni 60 % lebih cepat menularkan kepada orang lain,dibanding virus Covid 19 yang baru lalu.
Hingga berita ini ditulis, Bupati Indrata Nur Bayu Aji belum bisa dihubungi , seperti biasa , sejak menjadi orang nomor satu di Pacitan keponakan SBY tersebut...terlalu sibuk.....,(gustik)