POCONG ! KRETEG PENCENG MINTA DIBUANG...MALAH BIKIN SIAL...? - PACITANPOST

Minggu, 11 Juli 2021

POCONG ! KRETEG PENCENG MINTA DIBUANG...MALAH BIKIN SIAL...?


Pacitan Ppos .11.07.021.
Pocong jadi jadian di Jembatan Penceng awalnya untuk mengedukasi warga agar selalu mentati Prokes ,mengingat korban meninggal akibat Covid sudah kelewat banyak.

Tapi sayangnya, perkembangan covid di Pacitan semakin tinggi dan menghawatirkan , pendek ! kata tiada hari tanpa kematian karen Corona.

Kebetulan atau tidak sekalipun sembari guyon  , di anggap  sejak Pocong ditaruh di jembatan Penceng  (saat  itu pula )  justru covid di Pacitan mobal tidak terkendali.

Sebagian warga menilai , edukasi model pocong seperti itu ketinggalan jaman , malah cuma nambah  beban pisykologi dan stres masyarakat yang saat ini sedang gelisah / ketakutan , dolanan pocong pocongan iku malati....kata bakul trotoar yang tidak jauh dari lokasi  Pocong Jembatan  Penceng.


Bahkan pemilik rumah disekitar penceng, ada yang merasa keberatan dengan keberadaan Pocong Palsu di jembatan tersebut, prejeh prejeh urung raup  ndelok pocong, ujar pemilik rumah yang enggan disebut nama.

Sementara itu , pihak Kepolisian yang bertanggung jawab adanya pocong palsu di Jembatan Penceng belum bisa dimintai keterangan , pak Kapol sedang ke Wilayah terang petugas piket jaga Polres Pacitan.

Suasana mengerikan, uluk uluk lelayon bersautan dari desa per desa.

Pemberitahuan orang meninggal baik terduga Covid atau bukan , tidak ramai di Medsos saja , kentongan kematian/uluk uluk juga terdengar sayup sayup dari desa desa terdekat.

Pokoknya , Sungguh mengerikan dan memilukan jika mendengar korban covid saling berjatuhan, suara sirene ambulan meraung raung  seolah tiada jeda , rumah duka sepi nyenyep karena semua takut.

Pacitan Pilu dan Mengerikan..
Bayangkan rumah sakit penuh, pemandian /pemulasaraan  jenazah menunggu berpuluh puluh jam karena petugas sudah kewalahan , Gugus Tugas Covid juga sudah kelelahan menguburkan jenazah warga Pacitan yang meninggal.

Sayang pemandangan mengerikan itu,tidak membuat sebagian warga takut dan jera, warung warung makan lesehan masih  buka 24 jam, super maket masih jejel uwel lalu lintas panggah rame dsb.

Bakul bakul pasar bandel tanpa masker.
Kematian banyak para  pedagang pasar beberapa hari lalu nampaknya tidak juga membuat Jera mereka.

Dalam pantauan media  yang kebetulan melakukan kerja jurnalistiknya di pasar Arjowinangun mendapati puluhan bakul yang tidak memakai masker sama sekali, kalau toh ada masker cuma digantung dileher pedagang, yu ...kok ra nganggo masker, halah mas sumpek wayahe mati yo mati , ujar pedagang sewot.

Melihat kondisi warga dan pedagang yang tidak mengindahkan Prokes, diminta Satpol PP dan Satgas Covid Pacitan Tegas menindak pelanggar Prokes, minimal ada edukasi yang membuat mereka jera...( Gustik)







Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda