Handoyo Aji tuding Refocusing tidak jelas
Pacitan Ppos.14.08.021.
Anggota DPRD Pacitan Handaya Aji gerah dengan Bupati Pacitan yang tidak kunjung transparan dalam mengelola anggaran Refocusing. Kader PKS itu menduga , ada mal atministasi atau kebijakan yang salah dalam pengelolaan anggaran yang didapatkan dari alokasi/ budget di setiap Dinas.
Menurut Handaya , Bupati selaku eksekutor anggaran harus bertanggung jawab akan semua itu, pasalnya dana Refocusing diampil dari pemotongan anggaran lain utamanya anggaran infra struktur yang hampir dikepras habis.
Jika anggaran Refocusing 80 M lebih tidak jelas, maka yang dirugikan masyarakat Pacitan secara umum, baik orang yang terdampak Pandemi atau tidak.
Jalan jalan dibiarkan rusak tidak bisa dibangun , saluran irigasi sebagai penyangga petani juga tidak bisa dibangun , gedung gedung madrasah/madin mangkrak atau gagal tidak diteruskan dan banyak lagi program program lain yang terabaikan.
Hal serupa juga dikeluhkan oleh Wakil Ketua DPRD Eko Setyo Ranu , Kader PDI Perjuangan itu bahkan mengambil contoh ketidak transparan di dinas Pendidikan Pacitan. semula budget anggaran Madrasah Diniyah Fathul Ulum desa Ngadirejan Pringkuku sebesar Rp.100 jt , namun karena alasan Refocusing maka diciutkan menjadi Rp.80 jt (sah ) ditanda tangani Bupati dengan tanda tangan basah.
Tapi lucunya ketika proyek akan dimulai, tiba tiba anggaran berubah dengan sendirinya / misterius tinggal 65 jt.
Menurut Pria yang juga Ketua DPC PDIP Pacitan itu merupakan sebuah contoh kasus yang menggelikan sekaligus meragukan , itu baru satu kasus kecil lho yang lain masih banyak , ujar eko serius.
Oleh karena itu , kedua Anggota DPRD Pacitan beda Partai itu tegas meminta kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Pacitan (khususnya) Bupati Indrata Nur Bayu Aji untuk membentuk satu tim Independent untuk mengawasi dan meng audit anggaran Refocusing yang kini dibutuhkan transparansinya, jangan sampai berurusan dengan Hukum.
Seperti diketahui, kebijakan Refocusing yang diinisiasi Pemerintah Pusat bertujuan baik yaitu untuk mendahulukan penanggulangan bencana Covid 19 yang mewabah di Indonesia.
Proyek proyek yang dianggap kurang strategis dan dinilai tidak mendesak dikepras habis untuk Refocusing Covid 19
Hanya sayangnya , pengelolaan anggaran refocusing yang 80 M tadi dinilai oleh berbagai kalangan tidak jelas dan kurang transparan.
Sementara Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji ,hingga berita ini ditulis belum bisa memberikan klarifikasi atas tudingan berbagai pihak yang dialamatkan dirinya.
Wartawan mencoba menghubungi HP nya terdengar tulalit ..( gustik)