OLOK OLOK TIDAK BECUS RUMAH SAKIT , TENDENSIUS DAN TAK BERMORAL...? - PACITANPOST

Minggu, 01 Agustus 2021

OLOK OLOK TIDAK BECUS RUMAH SAKIT , TENDENSIUS DAN TAK BERMORAL...?


Pacitan PPos.01.08.021.
Tudingan masyarakat terhadap Rumah Sakit, yang konon tidak becus menangani pasien Covid 19 perlu diluruskan. Setidaknya  klarifikasi itu diperlukan  , agar moral dan semangat dokter dan para medis di RSD Darsono Pacitan  tetap tinggi .

Pasalnya , jika pelurusan itu tidak segera dilakukan , maka dikawatirkan akan mengendorkan mental para perawat dan dokter yang saat ini sedang ,, berjibaku  ,, menangani pasien Covid 19 yang ada di Pacitan dan daerah lainya.

Menurut dokter Johan TP ,  Tudingan masyarakat  pasien covid  jika dibawa kerumah sakit malah meninggal itu tidak berdasar dan ngawur sekali . Sepengetahuan saya , pasien yang terindikasi Covid 19 dibawa ke rumah sakit rata rata sudah parah .
Artinya , pasien akan lebih sulit ditangani secara medis karena sudah parah tadi , imun sudah turun drastis , kesadaran sudah tipis , nafas sudah terengah engah ditambah   lagi pasien  kebanyakan sudah punya penyakit penyerta/bawaan , maka itu lebih repot lagi.

Oleh karena itu , Dokter yang juga pengelola Wisma Atlit Kucur Pacitan ini mengajak semua pihak agar membawa Pasien  yang terindikasi Covid 19 ke rumah sakit sedini mungkin.
 Tujuannya apa ,  agar penderita covid 19 mendapatkan perawatan lebih awal dan berkelanjutan ,  setidaknya  pasien  diinfus masih bisa, imun masih terjaga , tekanan darah masih terkontrol,  maka perawatan selanjutnya pasti akan lebih mudah , terang Jhohan.

Sementara itu,  ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono sependapat dengan Johan, bahkan  Ronny meminta kepada warga Masyarakat Pacitan  agar berhenti meng olok olok dan menuding pihak rumah sakit Darsono Pacitan yang dianggap tidak becus menangani pasien yang terindikasi Covid 19. 
Sebab apa kata Ronny , tudingan itu hanya akan memperlemah mental para medis yang saat ini bekerja dengan taruhan nyawa dirinya sendiri. 
Sekarang coba kita hitung , sudah berapa ribu dokter / para medis yang gugur dalam tugas penanganan covid.

Itu sebabnya, mari kita berpikir dewasa dalam menghadapi pandemi yang masih terjadi ini, jangan menuduh sembarangan yang hanya berdasar asumsi dan hox yang sengaja disebarkan orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Dukungan terhadap  dokter dan petugas medis juga disuarakan beberapa tokoh masyarakat di Pacitan, diantaranya H. Sugiharyanto pemilik Enggal Bird ,  Pria dua anak ini mengajak masyarakat agar memeriksakan anggota keluarganya jika dicurigai terpapar covid 19 ke rumah sakit , hal ini untuk mengantisipasi agar penderita covid bisa ditangani sedini mungkin .

Pandangan dirawat dirumah lebih baik harus dibuang jauh , mengingat wabah ini adalah wabah yang sangat berbahaya yang sudah terbukti memakan banyak korban.
Logika berpikir kita , jika dirawat dirumah tidak mungkin dapat infus,tidak mungkin dapat vitamin vitamin yang sesuai dengan kondisi pasien, tidak mungkin bisa di deteksi  penyakit  penyerta yang lain dan sebagainya.

Mantan ketua Koni Pacitan ini, juga sangat menyayangkan adanya informasi yang keliru terhadap pasien yang meninggal dirumah sakit lebih banyak dengan pasien yang meninggal dirumah . Setahu saya ! rata rata orang yang dibawa kerumah sakit sudah parah terlebih dahulu ketika dirawat dirumah.

Sementara  salah satu Kades di Pacitan yang enggan disebut nama, mengaku jengkel terhadap warga yang kadang sulit jika diminta ke rumah sakit atau puskesmas terdekat hanya sekedar untuk sekedar tes Swab , baru setelah parah bengak bengok tonggo teparo minta tolong  dibawa ke rumah sakit, akhirnya terlambat dan meninggal dunia..,urainya.

Memang diakui, banyak juga pasien yang dirawat dirumah sembuh, tapi yang sembuh dirumah sakitpun juga besar , dari daftar yang ditrima gugus tugas kabupaten 90 % pasien yang dirawat di berbagai rumah sakit sembuh , sedang sisanya meninggal dengan berbagai sebab diantaranya penyakit penyerta.

Hanya saja, dalam keadaan normal orang meninggal satu dua adalah biasa, Tapi karena pandemi ini ganas ada orang meninggal mencapai puluhan perhari  maka jadi heboh  dan geger, ujungnya rumah sakit yang disalahkan......(gustik)









Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda