Pacitan Ppos .08.08.021.
Jenazah Korban pembunuhan di Tamperan kemarin dimakamkan usai diotopsi di rumah sakit Muwardi Solo Jawa Tengah. Pihak Polres Pacitan, sesuai prosedur harus melakukan itu ,,karena ,, nantinya akan dipertanggung jawabkan didepan hukum di Pengadilan.
Usai dilakukan otopsi,hari itu juga jenazah Dwi Sukma diserahkan kepada pihak keluarga di Nawangan untuk dimakamkan.
Pada saat diserahkan, tangis keluarga dan tetangga pecah , mengingat sebelumnya tidak ada tanda tanda sukma akan meninggal dengan cara dibunuh.
Dan Lebih lebih , pelakunya masih saudara dekat / sepupu sekalipun itu sambung.
Kulo mboten trimah, yogo kulo bidal teng Pacitan taksih gesang ,kok niki wangsul pun dados mayit, kulo mboten trimah pak...kulo mboten trimah , tangis Tukijan Pilu.
Jenazah Dwi Sukma Anjani ( 21) dimakamkan dipemakaman umum desa setempat sekitar pukul 14.00 wib setelah terlebih dahulu dibawa lewat darat 3 jam dari solo jawa tengah.
Kemudian untuk tersangka Irfan, sudah dibawa ke Pacitan dari Subang Jawa Barat kemarin, tersangka untuk sementara mengaku dibakar api cemburu, tak kuat saya lihat dihp dia ada laki laki lain...maka sy nekad bunuh, .dia juga bilang tidak benar sukma hamil wong dia sy perkosa saja baru kemarin dan dalam keadaan sudah mati kok..,terang tersangka menjengkelkan
Sementara atas kejadian diatas, mengundang komentar dari beberapa tokoh masyarakat disana, diantaranya anggota DPRD Pacitan Lancur susanto. Pria yang juga tangan kanan Wakil Bupati Gagarin tersebut ,, menghimbau ,, kepada seluruh orang tua yang kedapatan anaknya sudah menjalin hubungan cinta dengan seseorang.
Minimal orang tua , harus mendeteksi jejak dan perilaku calon pasanganya agar tidak menjadi masalah dibelakang hari.
Dibeberapa tempat, kasus pacar dibunuh Pacar sudah sering terjadi
, Saudara dibunuh saudara juga banyak dan rata rata para pembunuhnya diakibatkan cemburu yang berlebihan dari salah satu pasangan tersebut.
Lebih jauh Lancur mengatakan, Kejadian almarhum Sukma yang diduga dibunuh saudaranya sendiri merupakan cermin dalam menyikapi hubungan antar anak , itulah sebabnya , mari kita rubah pola pikir kita akan hal mendidik anak. Dengan kemajuan teknologi seperti saat ini utamanya HP, pengawasan terhadap anak perlu ekstra keras dan hati hati.Didalam Handpone, terdapat macam macam konten yang menyesatkan , maka jika salah penggunaan anak kita bisa terjerumus kejurang malapetaka .
Memang HP atau lebih populernya Setan Gepeng sudah menjadi bagian hidup seseorang, kita bisa makmur jika kita bisa gunakan secara tepat,namun kita bisa hancur jika kita menuruti kehendak si Setan Gepeng tadi, tambah Kader Golkar yang sudah tiga periode menjabat sebagai anggota DPRD Pacitan...( Gustik)