Pacitan.03.09.021.
Masa pandemi Covid 19 yang relatif panjang , membuat semua orang stres dan terpuruk. Namun dari sekian yang terdampak , salah satunya adalah dunia pendidikan , utamanya para siswa yang mengalami perubahan perilaku .
Bahkan banyak orang kawatir , jika pandemi tidak segera berakhir, maka kondisi mental para siswa akan sedikit mengalami degradasi mental. Dari yang tadinya tertanam jiwa disiplin , sekarang menjadi semau gue dan tidak terkontrol.
Atas dasar kekawatiran yang tinggi tersebut diatas , kini guru dan murid SMP 2 Pacitan melakukan konsingasi membuat budidaya berbagai tanaman disekitar rumah masing masing siswa , tentu saja kegiatan itu dilakukan usai belajar Daring yang dipandu guru mata pelajaran masing masing , ujar Heri Praptono Kepsek SMPN 2 Pacitan.
Lebih jauh Pria yang juga merangkap Ketua Harian KONI Pacitan itu mengatakan , tanaman disekitar rumah seperti jahe, kunyit ,serai dan bahan tambahan lain dimanfaatkan untuk diolah menjadi sebuah produk jamu penambah Imun yang dikemas di sebuah botol...
Menurut beberapa guru SMP 2 Pacitan yang diwakili Elly Rosmaladewi , kegiatan siswa tidak saja membuat jamu saja , tetapi ada yang ditugaskan oleh guru untuk belajar memasak dengan bahan higines yaitu ,,Sayur Bening Daun Kelor,, yang konon manfaat untuk kesehatan luar biasa banyak , diantaranya untuk menurunkan kadar gula darah , menyehatkan jantung dan penambah imun.
Sedang untuk Siswa laki laki yang suka bercocok tanam , melalui guru pembimbingnya ( Tina S ) murid murid diajarkan cara mencangkok pohon buah , jambu , sawo dan tanaman tanaman yang tumbuh di pekarangan rumahnya, Alhamduliah anak anak cukup senang tanaman cangkoknya banyak yang berhasil dan siap untuk dipotong dan ditanam ditempat lain.
Kegiatan belajar ekstra diluar Daring mendapat apresiasi ,sekretaris Daerah Pacitan Heru Wiwoho , suami dari Siti Ulfa SPd yang menjabat sebagai Wakasek SMPN 2 Pacitan ini merasa cukup bangga dengan kegiatan ekstra ditengah pandemi yang terbukti sangat bermanfaat bagi siswa itu sendiri , minimal kegiatan tersebut untuk terapi agar siswa tidak banyak keluar rumah ditengah pandemi yang kini masih mewabah...
Pria yang juga mantan Kadinas Pendidikan Pacitan ini berpesan, agar sekolah menerapkan disiplin yang tinggi ketika menerapkan uji coba belajar tatap muka secara terbatas , jangan sampai prokes ditinggalkan , selamat SMPN 2..! semangat tegas Heru...( Gustik)