Kadinkes Pacitan dr Hendra Purwaka.
Pacitan, 19.02.022.
Kasus perkembangan Covid 19 Pacitan belakangan ini masuk pada level berbahaya , jika dilihat dari pusat pengendali Covid 19 di Jakarta.
Menurut Kepala Dinas Pacitan dr Hendra Purwaka , Sampai hari ini tercatat 32 orang dinyatakan positif Covid 19. Hanya saja dari jumlah sekian itu banyak didominasi penderita yang ber KTP Pacitan tapi hidup diluar kota .
Dr dr Hendra Purwaka menambahkan , dari jumlah 32 orang tersebut adalah 21 orang ber KTP Pacitan tapi hidup diluar kota , sedang 11 orang hidup dan bermukim di wilayah kota Pacitan.
Kalau sekarang riil Pacitan masih masuk di level 1 , tidak tertutup kemungkinan dalam waktu dekat Pacitan akan naik ke level 2 diakibatkan tingginya orang orang yang ber KTP Pacitan terpapar covid 19, tapi hidup di luar kota.
Oleh karena itu , Kepala Dinas yang juga Atlit Tenis Meja itu berpesan kepada masyarakat Pacitan , jangan resah jika suatu saat nanti Status Pacitan berubah ke level 2 , terangnya.
Kemudian terkait penderita Omicron , dari catatan dinas Kesehatan Pacitan terduga omicron 5 orang , satu orang pasti terpapar positif sedangkan 4 orang lagi belum keluar hasil labnya.
Untuk saat ini seluruh penderita , baik omicron atau Covid biasa dalam katagori isoman yang dipantau secara ketat oleh dinas Kesehatan Pacitan.
Sekalipun riil Pacitan hanya 11 orang yang terpantau positif Corona , maka Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji meminta masyarakat agar selalu berhati hati dalam melakukan kerja rutin di lingkungan masing masing , patuhi Prokes secara ketat, ujar Bupati Via sambungan Telpon.
Perlu diketahui , ditengah Pacitan berulang tahun yang ke 277 ,, Maka ,, kondisi Warga Pacitan terpantau was was , ini di akibatkan pemberitaan di sejumlah media bahwa peningkatan kasus Covid 19 disejumlah daerah mengalami peningkatan yang cukup signitifkan , utamanya di Kota Surabaya yang kini masuk di level 3.
Rohima penjual sayur keliling mengaku ragu ragu untuk membeli dagangan terlalu banyak , takut jika suatu saat meledak lagi kayak yang dulu dulu , ujar Tante Rohima ditemui media dimobil sayur keliling miliknya. ( Gustik)