PACITANPOST: Ekonomi
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 September 2021

ALUN ALUN PACITAN DIRAMAL BAKAL BALI DADI SEGARA UTUH ...?

 
Pacitan Ppos.13.09.021.
Pada ora duwe udel kabeh, corona lagi arep lerep ,  masyarakat Pacitan  saben dina diwenehi kabar bakal enek tsunami dahsyat 28 M.

Sekalipun iku muk ramalan atau potensi  dudu prediksi  , BMKG mestine ora gegabah ngetokne statmen sing gawe masyarakat resah gelisah , bahkan narasi berita diwarah alun alun Pacitan bakal dadi segara utuh.

Miturut Sugiharto , statmen Kepala BMKG  Dwikorita Karnawati ora mencerminkan pejabat sing  duwe sensitifitas  wong cilik sing iki dina nembe'nandang susah merga pandemi.

        Dwikorita Karnawati Kepala BMKG 

Aku iki mung mesakne wong cilik / wong pesisir sing uripe muk gumantung segara, La nek saben dina muk diramal bakal ana stunami dahsyat opo ra tambah susah , arep gawe omah wedi , saben saben mapan turu  gragapan , arep njaring ora teteg , jajal nek ngono kui opo ora mung nyusahke wong cilik wae...jare Sugiharto Pengusaha tambak Pacita ngempet pegel.

Sementara Kepala BMKG  Dwikorita Karnawati , kekeh informasi terkait potensi / ramalan tsunami kudu disampaikan menyang masyarakat , masalah mbleset iku malah sing dijaluk muga muga ora terjadi , jare Dwikorita ana ngarepe Mensos Tri Rismaharini lan Bupati Pacitan Indrata NBA.

Sing dadi masalah mung siji , obyek pemberitaan tsunami dahsyat sing bakal nerjang Pacitan terkesan dibolan baleni , enek opo ? Opo merga enek bangunan musium SBY ..? ben masyarakat ora podo plesir nang Pacitan....mbuh nek ngono jare sugiharto guya guyu...( Gustik)


Kamis, 09 September 2021

TUDING PEMERINTAH TIDAK LINDUNGI WONG CILIK ..CUKAI ROKOK 2022 RAMAI DITOLAK .

      Widarto salah satu Pengusaha Rokok Sukses Tolak kenaikan Cukai Rokok 2022

Pacitan Ppos.09.09.021.
Rencana Pemerintah menaikkan cukai rokok ditengah pandemi ditolak banyak pihak, utamanya Perusahaan Rokok yang banyak menyerap tenaga kerja massal  ( Padat Karya ).

Menurut Direktur PT Mulia Agung Widarto yang berdomisili di Pacitan mengatakan , kebijakan Pemerintah menaikkan cukai Rokok tahun 2022 dinilai hanya melindungi Perusahaan besar , sedang perusahaan kecil seperti dirinya terancam bangkrut  karena modal yang diperlukan semakin besar.

Lebih jauh Widarto meminta kepada Pemerintah ,  agar  Perusahaan kecil diberi kesempatan berbenah lebih dulu setelah hampir 2 tahun dihantam pandemi Covid 19.  Sebab jika dipaksakan, dipastikan banyak Perusahaan Rokok klas daerah yang umumnya memproduksi rokok jenis (  SKT) kolab.


Rencana menaikkan cukai Rokok oleh Pemerintah , menjadi perhatian DPC LPK-RI Pacitan . Diwakili sekretarisnya Dwi Nofiyani  , Pemerintah dianggap tidak punya rasa prihatin terhadap buruh buruh kecil yang akan terimbas atas kenaikan cukai Rokok ,  kata Novi bisa jadi akan ada PHK besar besaran.

Lebih jauh Nofiani  mengatakan, sisa waktu satu tahun ini diharapkan Pemerintah menunda atau bahkan membatalkan rencana kenaikan cukai rokok tahun 2022 , mengingat dampaknya akan sangat besar bagi buruh linting yang umumnya wanita.

Dukungan penolakan rencana kenaikan cukai rokok juga disuarakan oleh Pelaku usaha kecil Sugiharyanto , Pria asli Desa Tanjungsari  Ini memandang kenaikan Cukai Rokok akan berimbas pada petani Tembakau yang kini lagi moncer moncernya , tentu dengan kenaikan cukai rokok  permintaan pasar tembakau rakyat juga akan berkurang, urai duda dua anak ini.

Perlu diketahui , Perusahaan Rokok yang  umumnya  SKT banyak dimiliki oleh Pengusaha kecil Daerah  tingkat II , kini bak jamur dimusim Hujan , ribuan merk Rokok menguasai hampir seluruh Wilayah Indonesia  dengan rasa yang tidak jauh beda dengan rokok mahal .

Sedang  kelebihannya adalah  , Rokok yang diproduksi Pengusaha  kecil di daerah harganya murah meriah , sangat cocok bagi konsumen ditengah PPKM seperti saat ini....( Gustik)





Sabtu, 23 Januari 2021

APA BEDANYA BERKERUMUN DI PASAR DAN HAJATAN .......


Pacitan Ppos .024.01.021.
Baru baru ini , keluar peraturan baru lagi dari Pemerintah  terkait penundaan Hajatan, menunda yasinan dan sebagainya.
Pemerintah menganggap ..! Yasinan , Pengajian dan  Hajatan menimbulkan kerumunan massa.

Pemerintah kawatir jika Pengajian / Hajatan digelar ,  maka tidak tertutup kemungkinan , akan ada penularan virus yang dibawa dari berbagai jamaah atau undangan yang hadir saat itu.

Akibat dari pembatalan sepihak dari pemerintah, banyak orang menanggung malu dan rugi puluhan/ ratusan juta rupiah akibat pembatalan hajatan yang tiba tiba itu.

Mungkin mereka kadung edarkan undangan, kadung DP hiburan, Catering , tenda dan sebagainya .
Merengek ke Pemerintah pun, mereka tidak akan dikabulkan.
Sekali lagi , alasanya takut terjadi kerumunan.

Jika saja alasan pemerintah, melarang atau menunda Pengajian/Hajatan takut ada kerumunan , Maka alasan tersebut tidak tepat dan kurang bijaksana.
Pasalnya !  Pasar pasar  tidak di stop, Mal Mal tetep diperbolehkan buka , kantor kantor juga tetep masuk seperti biasa.

Pertanyaanya ! Apakah Pasar , Terminal , Mal tidak juga menimbulkan kerumunan..?
Apah penumpukan Pegawai dikantor kantor , di Pabrik pabrik juga tidak menimbulkan kerumunan, jika yang ditakutkan itu.

Maka , Jika ukurannya penumpukan massa , mungkin tidak ada yang lebih berbahaya  Kecuali Pasar, Mall dan Terminal , dibanding Orang Hajatan , pengajian atau Yasinan.

Maka penundaan Hajatan ,  pengajian dan Yasinan , kalau orang boleh ngomong, Pemerintah tidak bijaksana dalam menyikapi orang orang yang sudah terlanjur mengagendakan Pengajian dan Hajatan.
Pemerintah kurang peka terhadap warganya yang sudah terlanjur membayar daging, sudah terlanjur DP Hiburan, sudah kadung menyebar undangan dan lain lain.

Sepasang sejoli ini tetap melaksanakan pernikahan yang sudah dirancang lama, sekalipun hanya ijab dan temu manten.

Maka jangan disalahkan jika warga saat ini banyak yang nekat menggelar Hajatan atau pengajian.
Saya tetep menggelar acara sunatan anak saya, karena saya sudah beli daging 2 kwintal , beras 7 kwintal , undangan sudah saya sebar .

Tapi sekalipun demikian,  saya tetep akan mematuhi protokol kesehatan dan mengatur orang orang yang akan masuk, setidaknya 50 orang maksimal masuk secara bergantian, terang suripto .

Suripto  beralasan , keluarga saya tidak kuat menanggung malu ,terutama istri saya , tiap hari nangis hanya memikirkan hal ini , oleh karena itu saya mohon toleransi dan welas asih dari penguasa agar diperkenankan menggelar acara hajatan anak saya.

Wisto arep digelar tiga hari saya manut, biar tidak terjadi kerumunan, tidak pakai orkes juga ndak apa apa , yang penting daging yang sudah terlanjur saya beli tidak busuk , urai sucipto memelas.

Sugeng Widodo selaku anggota Satgas Covid 19 Pacitan , tidak bisa berbuat banyak dalam hal ini.
Pria yang juga Plt Satpol PP ini, mengaku bingung , mau bertindak keras gimana ,mau merekomendasi juga gimana, serba salah tukasnya...... yah mudah mudahan corona gek pergi ..biar kembali normal seperti biasa.( Gustik)










Sabtu, 31 Oktober 2020

BUPATI KEJAR HOTEL DAN CAFE TANPA IJIN , COVID SERANG ASN DIKNAS...?

.    
.
Pacitan Ppos 1.11.2020.
Pemilik Hotel Minang Permai Doan Putra Donald  , mengklarfikasi tentang Hotel miliknya  yang dalam beberapa hari lalu ikut terseret seret pemberitaan.
Saya sudah mengelola Hotel selama 7 tahun dan ijin semua lengkap , tegas doan.

Pengusaha muda berambot gondrong itu , tidak mau disamakan dengan hotel hotel  lain yang diduga tidak berijin.
Saya mah taat aturan , kalau seandainya hotel dan karaoke saya tidak berijin mungkin sudah lama ditutup oleh Pemkab Pacitan , ujar  Doan Donald  di Stodio Pacitan post tadi sore 

.     ( Doan owner Hotel Minang Permai)                 
Namun ketika ditanya soal ijin Minuman Keras , doan menegaskan , bahwa diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan tidak ada yang punya ijin.
Jadi kalau mau ditertibkan , semua harus ditertibkan tanpa kecuali , Ungkap Putra ke dua Donald tersebut.

Seperti diketahui ,  atas laporan masyarakat ,  hari ini Bupati Pacitan Indartato memerintahkan  semua Hotel dan tempat Hiburan yang tidak berijin untuk ditertibkan.

Kepada Media Bupati yang sebentar lagi akan mengakhiri Jabatanya tersebut , mengaku telah menerjunkan jajarannya untuk mengawasi dan menyetop semua Hotel Dan Tempat Hiburan yang tidak punya ijin dan meresahkan masyarakat.

Bupati Berharap , agar semua Hotel dan tempat Hiburan yang berada diwilayah Pacitan untuk mentaati Protokol kesehatan dan jangan mengundang masalah dengan warga lingkungan .

COVID DI PACITAN BELUM BERHENTI.

Lagi lagi hari ini penderita Covid di Pacitan bertambah lagi, yakni laki laki  asal Kecamatan Pacitan.
Menurut jubir Gugus Tugas Covid 19 Pacitan Rahmad Dwiyanto, penderita bukan klaster lingkungan Kantor Pemkab Pacitan, inisialnya cuma ASN .

Ketika dikejar apakah orang tersebut dari Dinas pendidikan Pacitan , Pria yang juga meranhkap Kadinas Kominfo itu buru buru menghindar , sambil tersenyum.

Perlu diketahui , beberapa hari lalu ramai diberitakan bahwa salah satu ASN di dinss Pendidikan santer diberitakan Positif Covid .

Atas penbahan ini, maka seluruhnya yang tertular Covid  sejumlah 248.sembuh 183.meninggal 7 orang , sedang sisanya dirawat di sejumlah rumah sakit ( gustik,)






Sabtu, 10 Oktober 2020

CORONA SEOLAH PILIH PILIH MANGSA

                              ( Pasar Arjowinangun)

Pacitan Ppos 11.29.020.
Sepanjang virus Corona diberitakan , belum sekalipun virus ganas tersebut menjadikan Pasar sebagai cluster , pasar mana saja di Indonesia belum pernah.

Yang kita dengar saat ini, cluster banyak muncul  di tempat tempat  Kesehatan misalnya Rumah Sakit sudah berapa korbannya, cluster rumah ibadah temboro misalnya sudah berapa korbannya  , klaster tempat hiburan , cluster hajatan , klaster Perbankan , cluster Perjalanan  dan lain lain.

Padahal Pasar tempat manusia berkumpul yang selalu berdesak desakan satu dengan yang lain , udara dalam pasar sangat pengab sekali dengan berbagai macam uapan/ nafas banyak orang . 

Saya ulangi ! hingga detik ini belum terdengar Pasar menjadi klaster atau pusat penyebaran Covid 19 .
Corona yang hingga kini belum pergi dari atas dunia ini ,seolah enggan menyasar  orang orang di Pasar,  yang mestinya justru menjadi  santapan empuk bagi Corona.

Corona seolah punya mata hati ,  bahwa kerumunan orang orang  dipasar adalah kerumunan orang orang kecil yang tulus mencari rizky ( halal )  lewat jual beli seperti yang dianjurkan Allah Swt.

Anehnya !   beberapa hari lalu si Corona begitu mudah dan keras menghajar sebuah Bank hingga menelan puluhan  korban ,  bahkan sampai sampai merenggut nyawa 2 orang pegawai di Bank tersebut. 

Atau Sepertinya ! Allah sengaja menurunkan ribuan malaikat malaikatnya untuk menjaga setiap pasar dari serangan virus corona tersebut .

Ataukah mungkin Malaikat berfikir
Kerumunan orang orang di pasar tradisional !,  adalah kerumunan orang orang miskin yang mencari rizky dengan cara seperti yang dianjurkan Allah Swt, maka orang orang dipasar oleh malaikat  dijaganya dengan ketat.

Atau mungkin Corona enggan mencari mangsa ke pasar , karena  Virus Corona sendiri lahir dari sebuah pasar tradisional Wuhan di wilayah daratan China , maka ia pantas enggan ke pasar karena mungkin dosa dosanya.

Atau mungkin,  penyebaran corona di pasar sejatinya ada , cuma barangkali pemerintah bingung kali, Pasar ditutup ndak mungkin. Dibatasi  juga ndak mungkin.

Maka atas turunnya  tentara Allah,  yang bernama Brigade Covid 19 di atas dunia  , yang sudah sempat memporak porandakan ekonomi dunia , yang sudah membunuh  hampir 1 juta orang , yang telah menjangkiti hampir 8 juta orang  dan yang hampir membunuh seorang Presiden AS tersombong didunia.

Maka melalui media Corona ini, semoga kita bisa introspeksi diri dan bertanya kepada Al Qur an  ! 
Bagaimana yang benar mencari makan,  bagamana yang benar kita bergaul, bagaimana yang benar kita  bersilaturhim dan bagaimana yang  benar cara kita berbagi dengan yang lain.

Ditulis oleh Gostik pimpin redaksi Pacitan Post)

















Kamis, 08 Oktober 2020

PEMKAB DIMINTA HENTIKAN BISNIS KIOS


.                      ( Foto sindo istimewa)

Pacitan Ppos.08.10.020.
Bisnis Kios di Pasar Pasar  Pacitan bukanlah barang baru , ujungnya kios yang tadinya dikuasai pihak Pertama ke Pihak ke dua secara cepat berpindah ke pihak ke tiga dan bahkan ke pihak empat dan seterusnya 

seperti yang dikatakan Windu , pria yang berdomisili persis di depan Pasar Nawangan ini mengaku prihatin atas apa yang terjadi didepan matanya.

Awalnya pria yang bekerja warung didepan pasar itu mengaku , tadinya  tidak tertarik akan adanya dum duman kios , karena memberi kesempatan pada orang lain yang jauh dari pasar untuk berusaha , sedangkan dirinya buka warung milik sendiri didepan pasar.

Akan tetapi melihat praktek curang ,  Pemkab Pacitan yang membiarkan petugas pasar memainkan pembagian kios untuk dirental ke beberapa pihak, dirinya merasa geram , sifat ngalah demi memberi kesempatan orang lain jadi sia sia.

Oleh karena itu, pria yang kadang bekerja srabutan itu, menuntut agar pemkab Pacitan menertibkan praktek curang pegawai pasar Nawangan , setidaknya persoalan kios dikembalikan pada aturan yang ada.

Kepada media , sindu menginventarisir ada sekitar 5 kios dibagian atas yang diperjual belikan atau dikontrak kontrakkan kepada pihak ketiga dan selanjutnya dengan harga yang berlipat lipat.

Sementara itu Bupati Pacitan ketika diberitahu hal ini, akan segera koordinasi dengan Dinas terkait , yang salah akan kami ambil tindakan ( Tim)




Sabtu, 03 Oktober 2020

BANJIR BANDANG & TANAH LONGSOR ANCAM PILKADA PACITAN.

Banjir mulai ancam kota Pacitan (istimewa)

Pacitan Ppos.03.10.020.
Udan Sedina sewengi ternyata ndadekne  kali lan kalen mbludak ning ndi ndi nggon, banjir ora mung sekitar pacitan kota  tapi wilayah pegunungan tanah longsor ning ndi ndi  nggon , utamane ning perengan gunung pinggir dalan gede.

Nurut catetan Media , tanah longsor ning pacitan jumlahe ana 32 titik , tapi rata rata mung longsor biasa ora nganti ngganggu lalu lintas .

Sing repot kondisi rendeng kaya ngene iki ,  justru jadwal kampanye Cabub sing rada keganggu , warga sing diundang aras arasen teka ,  rombongan cabup wedi klicit lan masuk angin , maklumlah rombongan Cabub wis da sepuh  rawan kenek penyakit , jare Wartejo ambek mesam mesem.

Udan sedina sewengi longsor ning ndi ndi.

Sementara Bupati Pacitan Indartato , menghimbau  kabeh warga Pacitan  kudu waspada , aja nganti klendran ora  bersih bersih lingkungan  sing akhire ngundang penyakit teka , utamane nyamuk Demam Berdarah akibat pergantian musim panas ke musim udan.

Mungkin sing diuntungke mung proyek waduk Tukul , pas dibuka aliran Bendungan secara serimonial tanggal 01 Oktober  2020 wengi ne langsung udan gede , berarti nek udan terus kaya ngene iki isa isa 5 sasi Isi Bendungan penuh, ujar Bupati  wingi ning Kantore.

Sedang Ketua BPBD Pacitah Didik Alih nganti berita iki ditulis HP ne dipateni .(Gustik ).








Jumat, 02 Oktober 2020

PELABUHAN GELON DADI DONGENG LAN BAKULAN CALON BUPATI.

Pacitan ppos 02.10.020.
Mbuh piye ndisik  ale ngrancang , Pelabuhan Gelon sing jare arep dadi Pelabuhan Niaga Nusantara iku,  kondisine wis pirang pirang tahun mangkrak nyebel nyebeli mata.

Masyarakat ora ngerti kota katune, ngerti ngerti dijalukki sebagian pekarangane kanggo fasilitas Pelabuhan Gelon,  yo jane ngono dituku jare Abror warga sekitar desa Kembang Pacitan.

Masyarakat Pacitan nalika Proyek mulai dibangun , kaya kaya ana harapan sing gede anane Pelabuhan gelon kui, merga promosine  bakal ana Pabrik Semen, ana kapal kapal kargo sing bakal mampir ana Pacitan lan liya liyane.

Ananging  kocapo !  bareng gunung wis dikeprasi, dalan mlebu komplek pelabuhan Gelon wis dibebaske tiba tiba 0ra enek bledek ora enek udan, proyek Pelabuhan mandeg , informasi saka Pemkab Pacitan nunggu anggaran tahun ngarep, tapi fsktane nganti seprene  Proyek mangkrak raenek jluntrunge .

Sakjane saka awal Proyek sing bakal ngentekne dana rakyat 6 T iku wis kontroversi, mulai saka tempat sing ora layak , masa depan Pelabuhan sing ora jelas lan komoditi lokal sing arep diangkut kapal sing ora enek.

Mungkin merga Proyek kimaeng dinilai ora realistik,  Pemerintah Pusat pilih mengkaji ulang ora diteruske alias ditutup, ditambah situasi negara sing wektu kui lagi kenek pageblug sing nganti seprene urung bar bar.

Dene akhir akhir iki, ana swara Proyek arep diteruske , iku dinilai warga mung bualan wong sing duwe tujuan tertentu, misale mung rep dienggo dagangan nyalon Bupati, seolah olah nek dadi Bupati Pelabuhan Gelon bakal diteruske, sindir Ashar Subandhi praktisi Hukum lan Politik.

Praktek main isu sing ora produktif kaya ngono iku, dinilai Ashar  isa dikatagorikan mbleloni rakyat Pacitan, la nek suceng mbok dilebokne Visi Misi nek wani, asal dipertanggung jawabne tenan, dengan catatan nek ra gol, kudu  gelem mundur saka jabatane. ( Gustik).


Selasa, 08 September 2020

BUPATI BERSYUKUR DUA PENGUSAHA LOKAL TETAP TANGGUH DITENGAH ANCAMAN RESESI

Pacitan Ppos 9.09.020.
Bupati Pacitan Indartato merasa bersyukur, masih banyak pengusaha lokal Pacitan yang masih eksis ditengah pandemi Covid 19.

Pernyataan Bupati Pacitan 2 periode ini disampaikan, tatkala kunjungan kerja di Pabrik Rokok Alami di Barehan dan Pabrik Playwood Putra Tunas Subur di Desa Gegeran Arjosari Pacitan.

Bupati khawatir ditengah masa pandemi yang belum tahu kapan berakhirnya, pengusaha pengusaha di Pacitan ikut berdampak sehingga gulung tikar.

"Tetapi setelah melihat situasi kegiatan di dua Pabrik dan mendengar paparan dari 2 pemilik usaha lokal itu, saya merasa optimis tenaga-tenaga kerja yang ada di pabrik tersebut tidak sampai mengalami PHK," tegas Bupati yang akan mengakhiri jabatannya Pebruari mendatang.

Oleh karenanya Pemda Pacitan, mengucapkan terima kasih kepada Mas Rudi dan Mas Harry selaku Pemilik Usaha yang tahan banting mengawal usahanya sehingga tetap eksis.

Sementara Rudico, pemilik Usaha Pabrik Rokok Alami yang kini memiliki 427 karyawan mengakui, di awal adanya Covid 19 sempat sedikit kelabakan karena beberapa tenaga kerjanya sempat takut kerja.

Namun setelah diberi pemahaman akan adanya protokol kesehatan, sedikit demi sedikit karyawan mulai masuk kerja seperti biasa.

Pria yang terlihat nyentrik dan apa adanya itu, mengaku usahanya ditengah pandemi justru tambah sedikit ngremboko, disebabkan perpindahan penikmat rokok mahal ke rokok medium yang harganya relatif terjangkau.

"Itu sebabnya, kami membangun dua pabrik lagi guna menyambut pasar yang mulai bergairah, sekaligus pemenuhan protokol kesehatan yg harus dipatuhi," terang Rudi  didampingi istri tercinta Yulis yuana.

Kunjungan di dua pabrik besar di Barehan dan Arjosari Bupati didampingi kepala Dinas Koperasi Enny Setyowati dan Kepala Dinas Perindustrian Heru Sukrisna serta beberapa staf Pemda Pacitan.

Sebelum mengakhiri kunjungan kerja, Bupati terlebih dahulu menerima penjelasan mengenai Perkembangan Pabrik Playwood PT. Putra Tunas Subur

Paparan disampaikan pemilik pabrik langsung yaitu Hari Wahyono yang mengaku sempat merasakan dampak dari pada Covid 19.

Hari bilang, "beberapa bulan lalu usahanya sempat mengalami penurunan omzet yang cukup signitifkan, akan tetapi situasi sekarang sudah agak sedikit normal," tegas pria yang mempunyai karyawan 1400 orang di dua lokasi pabrik, Tulakan dan Gegeran Arjosari.

Hanya saja, ada satu yang sedikit di khawatirkan Hari Tunas Subur, ancaman resesi yang kini jadi perbincangan luas, "yah mudah-mudahan itu tidak terjadi agar dunia usaha tetep bergairah," terang Hari

Kunjungan Kerja Bupati, diakhiri makan siang bersama dengan beberapa tokoh yang hadir, diantaranya Kepala Desa Gegeran dan Camat Arjosari Pacitan. (gustik)

Sabtu, 08 Agustus 2020

PENGUSAHA COUNTER HP MULAI SALING SODOK

Pacitan Ppos.09.08.020.
Rencana akan hadirnya pengusaha Madiun membuka pusat HP di Pacitan, nampaknya membuat mayoritas pengusaha kecil counter HP di Pacitan gusar.

Saking gusarnya, pengusaha kecil yang jumlahnya ribuan itu dalam waktu dekat akan merapatkan barisan.

Mereka rencana, akan meminta perlindungan Bupati atas kelanjutan nasib usaha mereka.

Seperti yang diutarakan pengusaha kecil asal lorok (T). Dia dan kawan-kawan berencana menghadap bupati untuk difasilitasi agar pengusaha baru tersebut mengedepankan etika orang jualan.

"Saya dan kawan-kawan, minta agar pengusaha besar itu tidak membanting harga rendah yang membuat kami tidak bisa bersaing, "harapnya.

Sementara itu, Bupati Pacitan dalam kesempatan bincang-bincang dengan Ppos, sangat paham atas keresahan temen-temen usaha kecil counter hp di Pacitan.

Bupati berjanji, jika nanti temen-temen mau menghadap silahkan. Cuma kalau bisa perwakilan saja, karena masih masa pandemi sehingga protokol kesehatan tetep harus diperhatikan.

Seperti diketahui, dalam waktu dekat akan hadir pengusaha besar dari Madiun, yang konon terkenal memainkan harga seenaknya.

Urus punya urus, ternyata ada info kalau pengusaha besar itu justru dibawa sesama pengusaha counter lokal yang usahanya konon mulai turun.

Itu sebabnya, kini para pengusaha lokal sudah mulai tidak kompak dan saling menyalahkan satu sama lain, "Aduh Mas ternyata saya ditusuk dari belakang, "ujar pengusaha yang enggan disebut nama.

Terlepas pro dan kontra akan datangnya pengusaha besar asal madiun, yang diperkirakan akan membunuh ribuan counter kecil di Pacitan, seorang pengusaha asal Tanjungsari (BSH) berpendapat, "agar temen-temen pengusaha, baik besar atau kecil, agar siap-siap bersaing dengan pasar bebas. Sebab persaingan itu lambat atau cepat pasti terjadi.

Contoh, dulu keluarga saya yang tiap harinya jualan barang kebutuhan pokok, tiba-tiba hadir menjamur usaha waralaba tingkat nasional, kami sempat kelabakan. Tapi karena kita masuk ke pasar bebas, ya sudah kita terima.

Dan yang terpenting, justru kitanya yang harus pandai berbenah dan banyak belajar dari persaingan itu. Insya Allah kalau kita mau belajar dari persaingan justru kita akan mandiri dan tahan banting, "ujar pria yang juga usaha perkutut itu. (gustik)

Senin, 27 Juli 2020

Meski Pandemi Bupati Pacitan Masih Mampu Hadirkan Investor

Kunjungan Bupati Indartato ke Pabrik Bintonit Punung.
 (Foto cindy) 
Pacitan Post, Pacitan - Disaat Bupati Indartato, akan mengakhiri jabatanya sebagai Bupati Pacitan periode keduanya. Ada dua perusahaan besar yang akan beroperasi di Pacitan, yakni Pabrik Bintonit Makmur Sentosa di Kecamatan Punung dan Bendungan Tukul yang terletak di Desa Karang Gede Kecamatan Arjosari.

Namun yang akan segera beroperasi dalam waktu dekat yaitu Pabrik Bintonit di wilayah Kecamatan Punung.

Menurut Dirut PT BMS Sugiono, pabrik yang ia kelola akan dioperasikan sekitar bulan September 2020 dengan penyerapan tenaga kerja awal berkisar 80 orang.

Sugiono juga menjelaskan, bahwa kapasitas produksi pabriknya nanti pada tahap awal berkisar 4000 ton bahan baku setiap bulannya untuk 1 unit mesin.

Sementara Bupati Pacitan Indartato, dalam keterangan persnya mengaku senang. Pabrik satu satunya yg mengolah bahan tambang batu menjadi bahan jadi ini segera beroprasi.

"Dengan berdirinya pabrik ini semoga dapat menumbuhkan perekonomian warga sekitar utamanya ekonomi keluarga kecil.

Sebelum mengakhiri jumpa persnya Bupati yang menjabat sejak tahun 2010 ini berpesan, agar pengusaha lokal di Pacitan mencontoh ketangguhan pengusaha-pengusaha besar seperti ini  terutama dalam hal persaingan bisnis dan membaca peluang pasar,"pungkasnya.

Sementara itu, berdirinya pabrik bintonit yg konon terbesar di Indonesia ini turut diapresiasi warga sekitar. "Kami salut ditengah pandemi covid 19  yg masih menghebat ini ada seorang pengusaha Jakarta yang berani menanamkan sahamnya di Pacitan, apalagi hasil tambang tersebut diolah menjadi barang jadi berupa bahan kosmetik, bahan cat, dan bahan kesehatan,"ujarnya. (ayu.cindy)

Ad Placement

Kesehatan

Olahraga

Covid-19