PACITANPOST: Pilbup Pacitan
Tampilkan postingan dengan label Pilbup Pacitan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pilbup Pacitan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 September 2020

DUH PILKADA MBUH SIDO MBUH ORA

Pacitan Ppos.11.09.020.
Gara-gara corona ora genah minggate, program-program pemerintah sing wis tumata iki dina dadi gojag-gajeg.

Apa meneh, pirang-pirang dino berita pagebluk njedul meneh, utamane ana kuta-kuta gede kaya Jakarta sak sekitare.

Malah wartane, Jakarta PSBB diterapne maneh merga wargane akeh sing diserang corona, kabare  wong mati pating gletak nganti rumah sakit pada kebak.

Nurut berita dina iki, kuburan-kuburan ning Jakarta kewalahan ngubur wong mati, utamane pemakaman umum Pondok Rangon.

Sing ngenes meneh, rumah sakit ning Jakarta pada kentekan ventilator lan obat-obat penunjang liyane, klebu kekurangan kamar rawat inap lan kamar isolasi.

Ananging pemerintah Indonesia, sing diwakili Mentri Perekomian Erlangga Hartanto njamin Ventilator lan kamar-kamar isolasi bakal tercukupi, termasuk budget pendana ane.

Terkait karo pilkada serentak sing rencanane digelar tanggal 9 Desember 2020, miturut berita sing ditampa media Depdagri optimis  tetep jalan ora ana penundaan.

Pihak KPU Pusat, terkait soyo ndodrone Covid-19 akhir-akhir iki, "urung ana  perubahan jadwal pilkada, ijik ndelok situasi minggu-minggu ngarep nek pancen nderbalani mungguhing masyarakat secara umum, konon kabare arep konsultasi ambek pemerintah," jare EN Ginting.

Komisioner sing lagi dipulihke jabatane, saka putusan Mahkamah Agung merga dipecat tidak hormat Presiden Jokowi kuwi, saiki nurut berita sing beredar justru positif Covid-19.

Polemik pilkada bareng sing rencanane dilkasanakne sasi Desember, pancen serba salah, antarane diundur opo ora urung pati genah.

Jare Hamid Nur Yasin, "ijik perlu kajian sing tenan merga tahapan pilkada wis kadung mlaku, tapi yo kudu dipikirke kesehatan lan nyawa rakyat iku luwih penting, diatas segala galanya," jare anggota DPR RI asli saka Pacitan.

Opo neh iki dina WNI Indonesia ora entuk lungo nyang luar negri merga rakyate dinilai okeh sing kenek virus corona, wis pokok'e kabeh kudu ngati ati, diundur opo ora pilkada protokol kesehatan kudu dipatuhi, tambah tokoh kelahiran Banjarejo Kebonagung iki. (gustik)

Rabu, 09 September 2020

JIKA PILIHAN BUPATI DIADAKAN SEKARANG KEMUNGKINAN BESAR MBOIS MENANG



Pacitan Ppos. 09.09.020. Tidak ada yang mengira sama sekali pasca turunnya rekom Demokrat, yang menyandingkan Indrata Nur Bayu Aji -Gagarin sebagai cabup/cawabup akan jadi geger publik yang luar biasa.

Tidak tanggung-tanggung, geger publik tidak saja dirasakan warga yang bermukim di Pacitan, tetapi orang-orang Pacitan di luar kota pun ikut-ikutan komen.

Rata-rata mereka komen ke tidak setujuannya atas keputusan Gagarin dan Partai Golkar yang mengambil posisi sebagai cawabup saja.

Sedang untuk geger publik yang bermukim di Pacitan lebih dahsyat lagi, setidaknya ada 8 loyalis yang monting atas keputusan Partai Demokrat yang nekat menyandingkan Aji-Gagarin (Jigar) media menyebutnya.

Loyalis-loyalis tersebut diatas terbagi dalam beberapa kelompok yang selama ini dibangun masing-masing cabup diantaranya:

1. Loyalis Gagarin
Gagarin seperti diketahui, adalah pemegang survey tertinggi diantara para cabup yang ada pada saat itu, lembaga survey manapun dan apapun tokoh Golkar dari Ngadirojo tersebut selalu menempati nomor satu, dengan rata-rata  berkisar 22%

2. Loyalis Rony Wahyono
Semua orang tahu, kader Demokrat ini untuk maju sebagai cabup tidak main-main, seperti diketahui Ronny membentuk tim yang sangat kuat dan militan dengan melakukan berbagai kegiatan sosial selama satu tahun lebih praktis tanpa henti.

Maka tak heran, jika putra kedua mantan Bupati Pacitan H. Suyono ini dalam survey Roda Tiga Konsultan selalu menempati rangking ke dua setelah Gagarin, atau berkisar 16,2%.

3. Loyalis Prof Sudiono
Mantan Rektor Universitas Semarang ini loyalisnya tidak bisa dianggap enteng, terutama basic permanennya yaitu pendidik/mantan pendidik yang ada di seluruh wilayah Pacitan.

Pria putra asli Ngadirojo ini, dalam berbagai survey perorangan termasuk cukup tinggi dengan nilai rata-rata 11%

4. Loyalis Yudhi Sumbogo
Wakil Bupati Patahana ini dalam kontek dukungan masa, juga tergolong tinggi dan stabil. Dalam survey pria asli Gading Tegalombo ini selalu berada di lima besar yaitu berkisar 11,3%.

5. Loyalis H. Afgani W
Pria yang kini masih menjabat Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Surabaya ini dalam survey selalu menempel ketat Yudhi Sumbogo atau berkisar 8,1%

6. Loyalis H. Subroto
Sekalipun mantan pejabat perhubungan ini tidak semoncer tokoh-tokoh diatas, jika dilihat semua survey yang ada, rata-rata telah menyentuh angka 5,3%, sebuah pencapaian yang lumayan besar, sayang tim H. Subroto sedikit kurang terkordinasi.

7. Loyalis Sugeng N
Pria yang kondang sebagai pengacara ini, juga tidak bisa disepelekan, setidaknya putra mantan Bupati Pacitan Sutejo ini punya loyalis yang cukup banyak tapi tertutup, dalam survey memang hanya sekitar 2,5% sekalipun demikian dia pernah menduduki polling tertinggi pada awal-awal wacana pilkada.

8. Loyalis De Djatno
Pria yang menekuni dunia pendidikan sebagai dosen ini juga sempat mewarnai pilkada Pacitan sebelum rekom partai Demokrat turun, baleho-baleho cukup banyak dijalan-jalan, sayang akhir-akhir mendekati finish tim dosen asal Ngadirojo ini tidak terdengar lagi kiprahnya, namun survey menunjukkan rata-rata 2,3%

Sedang sisanya yang berkisar 21,3% milik Indrata Nurbayu Aji, Nur Sigit, Tanggono, Winarni dsb. Dengan proyeksi hasil survey dari beberapa Lembaga Survey yang dipakai beberapa cabup diatas maka loyalis-loyalis tersebut mengumpul estimasi suara berkisar 78,7%.

Menurut Joko Subagyo pemerhati politik asal Jakarta, jika jumlah tersebut dikurangi 30 persen suara tetep setia, atau beralih ke paslon Aji Gagarin, maka dipastikan pasangan Mbois akan meraup suara kurang lebih 55%  suara dengan catatan jika hari ini dilakukan coblosan.

Namun menurut Brigjen Purn. Aziz Ahmadi, sebaran suara yang eforianya karena kecewa terhadap calon biasanya hanya sesaat, lewat 3 minggu atau maximal satu bulan pelan tapi pasti suara itu akan kembali ke aslinya.

"Itu tidak beda jauh, ketika saya pertama kali mencalonkan diri di pilkada Pacitan sepuluh  tahun yang lalu, ketika itu semua seolah kesengsem dengan pangkat Jendral saya, tapi ketika uang bicara maka pemilih akan kembali ke aslinya," terang Jendral yang akrab dengan media tersebut.

Maka dalam kontek pilkada tahun ini, Aziz Ahmadi hanya bilang, "sopo sing pinter ngramut pemilih sing lagi gonjang-ganjing iki, yo kuwi sing menang," imbuh Jendral asal Arjosari ini diplomatis.

( Ditulis oleh Gustik Pemimpin Redaksi Pacitan Post Group, mantan Wakil Ketua DPD PAN Pacitan 1999-2004. Mantan Ketua DPC Partai Hanura Pacitan 2004-2014 dan Anggota Bapillu DPD Hanura Jatim 2016- Sampai sekarang)

Senin, 07 September 2020

UNTUK HORMATI BOYONGAN MANTAN TIMSES CABUP, PDIP SEMBELIH SAPI BESAR TANGGAL 23

Pacitan Ppos.7.09.020.
Untuk menghormati seluruh mantan tim sukses calon bupati Pacitan yang akan boyongan ke pasangan MBOIS, maka tanggal 23 September di Kantor DPC PDIP akan diupacarakan selamatan ucapan selamat datang.

Menurut Eko Setyoranu, acara akan dihadiri oleh Johan Budi, Bupati Kanang, serta beberapa pejabat DPP dan DPD PDIP Jatim.

Eko menambahkan, seluruh biaya akan ditanggung DPD PDIP dan DPC PDIP Pacitan, Insya Allah sapi saya dirumah masih ada tiga gemuk-gemuk lho.

Oleh karena itu, mohon temen-temen yang akan boyongan agar menyiapkan diri, baik itu dari mantan timses Ronny Wahyono, Profesor Sediono, H. Subroto, Gagarin, Afgani dan cabup-cabup yang lain dengan koordinasi bapak Sugiharto.

Sementara itu, Sugiharto penggagas boyongan massal timses Ronny Wanyono dan timses-timses lain dalam waktu dekat akan mengadakan koordinasi untuk menyamakan persepsi.

Bos Sumber Mas itu menambahkan, perpindahan timses ke pasangan Yudhi Sumbogo-Isyah Ansori adalah buntut rasa kecewanya atas turunnya rekom Demokrat yang dinilai mengedepankan dulur.

Ketua DPD PDIP Jawa Timur ditemui media disela-sela pendaftaran cabup di KPUD Pacitan, merasa terhormat PDIP Pacitan dan PKB mendapat darah baru dari temen-temen mantan timses, selamat datang di rumah kami, semoga bisa bersama-sama berjuang agar Pacitan lebih baik.

"Soal potong sapi, itu tidak ada hubungannya dengan boyongan temen-temen, itu murni tasyakuran PDIP, kalau toh bersamaan, itu kebetulan saja," ungkap Kusnadi sambil tersenyum. (Gustik)

Selasa, 01 September 2020

YUDHI SUMBOGO KEMBALIKAN KTA DAN MUNDUR DARI DEMOKRAT


Pacitan Ppos. 02.09.020.
Setelah kemarin mendapatkan rekomendasi dari Partai PDIP, kini Yudhi Sumbogo mengembalikan KTA dan sekaligus mundur dari Demokrat.

Surat satu lembar yang di bubuhi materai 6000, diserahkan langsung Yudhi Sumbogo kepada staf DPC Partai Demokrat Pacitan di Pucang sewu sekira pukul 14.00 WIB.

Sebelum meluncur ke kantor DPC, terlebih dahulu pamit kepada Ketua DPC Partai Demokrat Indartato dan Sekretaris DPC Demokrat Ronny Wahyono yang saat ini sedang di luar kota.

Kepada media pria yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Pacitan, mengaku  sangat sedih meninggalkan partai yang membesarkan namanya.

Seraya sambil mengucapkan terima kasih atas segala bimbingan pak SBY, sambil tersendat-sendat Yudhi memohon maaf tidak bersama lagi dengan Partai Demokrat dan akan meneruskan perjuangan lewat Partai PDIP, "sekali lagi saya mohon maaf," tegas Yudhi sambil bercucuran air mata. (Gustik)

NASDEM AKHIRE TUNDUK KARO JIGAR

Pacitan Ppos.01.09.020.
Mungkin wedi ketinggalan sepur, akhire Nasdem Pacitan melu 9 partai mendukung cabup/cawabup Aji-Gagarin (JIGAR).

Kepastian Nasdem melu (Jigar) amarga wingi Gagarin wis nampa Surat Rekomendasi saka DPP Nasdem ning Jakarta.

Menurut Eko Hadi Susilo pengurus DPC Nasdem Pacitan, sah Pak Gagarin entuk rekom saka DPP, mulo iku kabeh keluarga besar Nasdem Pacitan wajib menangke pasangan Jigar ana pilkada Pacitan tanggal 9 Desember 2020.

Mlayune Nasdem menyang Koalisi Partai Demokrat-Golkar praktis saiki kari PDIP lan PKB sing urung kepleh.

Partai banteng cangkem putih karo PKB iku, isih konsekwen golek jago sing apik kanggo numbangke Jigar.

"PDIP ora gigrik dikhianati Gagarin, bareng-bareng para Kyai (PKB) tetep solid ngusung calon istimewa demi Pacitan lebih baik," jare Eko Setyoranu.

Wahyu Puji, anggota DPRD saka PKB uga rumangsa ora pengaruh, masiho Nasdem cengkelak mlayu saka koalisi PDIP PKB. Sesuai persyaratan pilkada, PDIP lan PKB wis cukup nggo ngusung calon Kepala Daerah.

Sementara pengamat politik Dr. Drs. Ashar Subandhi MSc rumongsa prihatin karo kondisi perpolitikan ning Pacitan sing ora lepas saka patron dinasty.

Jare dedengkot Politik asal Semarang iku, iklim dinasty sing diperagakan SBY ning Pacitan ketok mencolok banget, mulai saka Ibas, Sartono Hutomo, Aji lan Sujono (Bapake Aji) kabeh entuk jabatan, tapi monggolah alam sing nyeleksi.

Ananging kosok baline mbegote Nasdem menyang Jigar, dianggep wajar karo sebagian netizen, "merga politik iku duwe hak lan pilihan jago sing dianggep apik," jare Iwan wong Pacitan sing saiki omah ning Tanjung Pinang.

Nganti berita iki ditulis, pengurus teras Nasdem Pacitan kabeh ora kenek dihubungi. Hariawan sing biasane cuap-cuap, ditelpon ora kenek Hp ne dipateni (Gustik)

Senin, 31 Agustus 2020

NAHKODA KAPAL CARGO JADI KUDA HITAM DI PILKADA PACITAN

Pacitan Ppos.01.09.020.
Berpangkat cukup banyak dan vareatif, Kolonel DR. Capten Senior Kapal Cargo dan Dosen Universitas Hang Tuah surabaya, yang notabene milik Angkatan Laut, kini dijagokan untuk maju sebagai Bupati Pacitan.

Pria tersebut bernama Asli Djamaludin Malik merupakan Alumni SMAN I Pacitan tahun 1980. Pria yang akrab dipanggil (Lilik) itu merupakan putra kedua pasangan Sukarni dan Hartiyah asli Pager Arjowinangun Pacitan atau tepatnya belakang Aneka Jaya.

Djamaluddin Malik tercatat, merupakan salah satu wakil dari  siswa Pacitan yang dikirim ke Jambore Nasional Sibolangit Sumatra Utara sekitar tahun 1977.

Karena prestasi dan fisiknya yang prima, maka oleh orang tuanya dimasukkan Sekolah Pelayaran (P3B) di Semarang, menyusul kakaknya Sidiq Sunu Kaharto yang lebih dulu masuk akademi itu.

Kemudian usai lulus, ia diterima di perusahaan kapal Cargo Internasional dengan pangkat terakhir sebagai Nahkoda Senior atau Kapten Kapal.

Belum puas menjadi Kapten Kapal Cargo, maka dia tertarik masuk Wajib Militer (AL) di Surabaya dan diterima dengan pangkat terakhir Kolonel Angkatan Laut.

Usai pensiun dua tahun lalu, pria yang senang dengan organisasi itu menekuni dunia pendidikan sebagai dosen di Universitas Hang Tuah Surabaya, yang notabene milik Angkatan Laut.

Kini atas prestasi yang disandangnya, sohib Nur Suhud itu digadang-gadang maju sebagai Bakal Calon Bupati Pacitan oleh PDI Perjuangan bersaing dengan Yudhi Sumbogo, yang beberapa hari lalu telah dikabarkan sudah dapat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan.

Nur Suhud sangat yakin, jiwa Patriotisme yang dimiliki Lilik sebagai Mantan Pelaut handal, kelak akan membawa Pacitan selaras dengan program Nawacita yang digaungkan Presiden Jokowi.

"Aku yakin Tik, golek tokoh sing ngono kui saiki langka, serba lengkap dan variatif dan yang penting, dia punya daya juang yang tinggi seperti kala dia mengarungi ganasnya samudra," tegas Nur Suhud saat ditemui dirumahnya Pucangsewu.

Sementara itu, Djamaludin Malik ketika berita ini ditulis, belum bisa dihubungi, Hp nya tulalit (Gustik)

RONNY WAHYONO LEGAWA NEK PENDUKUNGE ORA MELU AMBYUK NYANG DEMOKRAT

Ronny Wahyono disela-sela pembubaran tim relawan di rumah Tamperan View (Foto:Gustik)
Pacitan Ppos 31.08.020.
Kabeh wis da ngerti, nek Ronny Wahyono akhire ora entuk rekom saka Partai Demokrat.

Partai lambang montor Mercy iku, patang dina kepungkur sidane mbudalke Indrata Nur Bayu Aji karo Gagarin saka Partai Golkar, sing di dapuk dadi wabup.

Sedangkan Ronny, sing wis nibo tangi kayo embuh lan ngentekne duit akeh dijanjeni DPP Partai Demokrat bali dadi Ketua DPRD.

Ananging masiha mung dijanjeni dadi Ketua DPRD, Ronny Wahyono tetep bersyukur, sebab jabatan Ketua Dewan iku luwih penting lan strategis ketimbang jabatan Wabup, "sak ora-orane meh pada karo jabatan Bupati," jare Ronny ning omahe wengi iki.

Sementara Sugiharto komandan lapangan tim relawan Ronny Wahyono, tetep ora sreg karo jabatan Ketua DPRD, sebab tujuan utamane yo kui mung ndadekne Ronny dadi Bupati, "setidaknya Pacitan iku ben ana perubahan lumrah kaya kabupaten liyane," jare Sugik.

Ir. Suyatno MM, ning acara pembubaran tim relawan sing digelar ning omahe Ronny bengi iki, isane mung njaluk ngapura karo anggota relawan sing cacahe 800 uwong, nek enek kesalahan tindak tanduk lan slarang-slurupe ngomong antar anggota tim ayo pada dingapura kabeh.

Mung Suyatno meling menyang Pak Ronny, jabatan ketua DPRD sing dijanjeni DPP nek tenan, kudu dikawal terus, sebab ning politik iku begal membegal jabatan wis kadung umum, mulo Pak Ronny kudu waspada.

Soal sak bare tim relawan bubar, mantan Kadisbun iku mbebaske anggotane arep mlayu nyang endi wae monggo abang, ijo, kuning, putih monggo hak masing-masing.

Ronny sing lungguh ning sampinge Sugiharto, ikhlas nek pendukunge ora melu gerbong Demokrat, Ronny menyadari anggota tim'e saka komunitas campur-campur. (Gustik)

TANGGAL 6 PENDAFTAR CABUP DI PREDIKSI MASIH ZOONK!

Nur suhud (Foto:Gustik)
Pacitan Ppos.31.08.020.
Prediksi pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Pacitan yang akan di mulai tanggal 4 sampai tanggal 6 September 2020 akan nihil mulai kentara.

Itu bisa terjadi, karena tanggal tersebut sesuai Peraturan KPU baru tahapan awal pendaftaran saja, dan apabila hanya ada satu pasang calon, maka sesuai peraturan KPU No 14 tahun 2015 harus dibuka pendaftaran lagi.

Sedang untuk tahapan kedua, menurut keterangan Ketua KPUD Pacitan Sulistyorini, bahwa  pendaftaran akan dubuka tanggal 10 sampai12 september 2020.

Dan jika sampai batas akhir tanggal tersebut hanya ada satu pasang calon, maka KPUD akan mengumumkan kepada publik bahwa Pilkada Pacitan tahun 2020  hanya diikuti oleh satu pasang calon.

Nah' mungkin kesempatan kedua itulah yang akan dimanfaatkan PDIP, PKB, dan Nasdem untuk mendaftarkan calonnya.

Seperti yang dikatakan dedengkot  PDIP Nur Suhud, "diharapkan para pengurus DPC PDIP Pacitan  tidak usah buru-buru menyorongkan calon, kita seleksi dulu mereka, tokoh Pacitan masih banyak," ujar mantan anggota DPR RI tiga periode ini.

Ketika ditanya, terkait Yudhi Sumbogo yang saat ini dipanggil DPP di Jakarta, maka Alumni SMA 271 Pacitan tahun 1981 ini mengaku, tidak mempersalahkannya, semua masih bisa berubah setiap saat.

"Yang jelas, saat ini kami masih menggodok beberapa tokoh yang cukup potensial seperti, Sodibyo Ali Muso, Kol Purn Dr. Djamaludin Malik dan banyak lagi, kita masih koordinasi Mas Tik, tunggu saja," tambahnya.

Sementara itu, diperoleh kabar jika PKB juga belum menentukan sikap usai ditinggalkan Gagarin yg pindah haluan ke Demokrat.

Menurut Puji, PKB belum tentu Pak Isah Ansori, "PKB kini juga masih membuka ruang untuk calon-calon yang lain, ada Sakundoko, ada H. Subroto dan sebagainya," ungkap Wahyu Anggota DPRD Pacitan ini. (Gustik)

Minggu, 30 Agustus 2020

YUDHI SUMBOGO BESOK DIBAIAT DAN MENERIMA KTA PDIP DI KANTOR DPP OLEH MEGAWATI

Pacitan Ppos.30.08.020.
Tidak mau dilecehkan dua kali, menurut rencana besok siang Yudhi Sumbogo dibaiat sebagai warga baru PDI Perjuangan dan sekaligus menerima KTA PDIP.

Keputusan dibaiatnya tokoh yang saat ini masih menjadi Wakil Bupati Pacitan ini atas keputusan rapat internal DPC DPD dan DPP PDIP tadi pagi di Surabaya.

Menurut ketua DPC Pacitan Eko Setyoranu, Yudhi Sumbogo terpaksa dibaiat karena DPP PDlP merasa dipermalukan Gagarin sebelumnya.

Insya Allah hari ini pak Mbogo berangkat ke Jakarta untuk mengisi formulir pendaftaran cabup dan sekaligus menerima KTA sebagai warga baru PDI Perjuangan.

Eko menambahkan, karena tampilnya Yudhi Sumbogo sebagai Calon Bupati dari PDIP dianggap istimewa, maka besok acara penyerahan KTA langsung akan diberikan oleh Ketum PDIP Megawati Sukarno Putri.

Sementara itu Yudhi Sumbogo, melalui media hanya minta doa restu atas pencalonnanya kali ini.

Ketika ditanya tentang kapan KTA Partai Demokrat dikembalikan, Yudhi bilang selepas dari Jakarta menerima KTA baru PDIP.

Pria berkumis tebal ini juga mengaku, "akan menerima kosekuensi apapun atas pencalonannya di PDIP termasuk jabatan yang disandangnya sebagai Wabup saat ini," ungkap Yudhi tegas.(Gustik)

Sabtu, 29 Agustus 2020

RUMANGSA DIAPUSI...? SIMPATISAN LAN BACABUP GEMBRUDUK MLEBU KANDANG BANTENG

Pacitan Ppos .29.08.020.
Mungkin rumangsa kapusan pa kepiye, bacabup sing ora entuk rekom sama Partai Demokrat iki dina gembruduk pindah menyang PDI Perjuangan.

Diawali Yudhi Sumbogo, sing pindah Kandang Banteng dek bengi, Minggu ngarep sesuk bakal ana tambahan sekitar 200 simpatisan Demokrat sing arep pindah menyang PDI Perjuangan.

Pindahe simpatisan Partai Demokrat, arep langsung dipimpin Sugiharto, The Big Bos Tunas Subur, sing rencanane deklarasine Minggu ngarep.

Ora mung kui, Profesor Sudijono kabare yo bakal melu jejake Yudhi Sumbogo pindah menyang Partai Kebo Moncong putih.

Kabare, Profesor saka Lorok sing termasuk calon kuat Demokrat iku tersinggung berat  anane proses mudune rekom sing dinilai ora transparan. Ethok-ethok buka pendaftaran, ning calone wis enek disik.

Keluhan carut-marute mudune rekom, uga dirasakne pendukung Tim Ronny Wahyono.
Sugiharto Ketua Tim 9 RW menilai, Partai Demokrat Pacitan kaya-kaya mung numpang iklan sosialisasi partai lewat pola pendaftaran cabup.

Yo maklumlah partai besutan SBY,  iki dina kan lagi ajur-mumur merga akeh ditinggalke pengurus lan pendukunge, "pejret duit rong karung muspro," ale Sugik ngedumel.

Saking dendame Sugik, Minggu ngarep bakal ana kegiatan bedol desa dengan tema "Gembruduk mlebu bareng kandang banteng INDONESIA SELALU MERAH Brow."

Sementara, Ronny Wahyono wingi njaluk pendukunge sabar lan tawakal, "ojo kesusu pindah dipikir kanti adem, toh masiho ora dadi wabup kan Aku justru dadi Ketua Dewan sing drajate luwih duwur," bujuk Ronny karo mesam-mesem.

Bakal gembrudukke simpatisan Demokrat menyang PDIP disambut seneng karo Ketua PDIP Eko Setyo Ranu, "Alhamdulillah matur nuwun sanget para sederek simpatisan Demokrat, Sugeng rawuh wonten Kandang Banteng, kulo rumaos mrinding githok kulo, nyuwun sewu kandangipun kados makaten," seloroh Eko.

Apresiasi ugo disampekne karo dedengkot Projo Jhon Vera, "mugo-mugo konco-koncoku kabeh krasan numpak banteng, Insya Allah banteng moncong putih jinak tapi perkasa dalam membangun negri, monggo mas Sugik kita merah aken Pacitan semua, jangan takut merah sedang berkuasa," jare Jhon guyon maton (Gustik)

DIPASTIKAN YUDHI SUMBOGO BERANGKAT DARI PDIP DAN PKB

Pacitan Ppos .29.08.020.
Yudhi Sumbogo dipastikan berangkat dari PDI Perjuangan setelah malam ini dilakukan rapat koordinasi di Solo Jawa Tengah.

Rapat yang dihadiri Ketua DPC PDIP Pacitan Eko Setyoranu dan unsur pimpinan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur secara bulat, menerima lamaran Pria yang kini masih menjadi Wakil Bupati Pacitan tersebut untuk dicalonkan sebagai Bakal Calon Bupati Pacitan pilkada serentak tahun 2020.

Eko setyoranu dalam keterangan persnya mengatakan, PDIP sebelumnya menawarkan kepada Ronny Wahyono dan Profesor Sudiono, akan tetapi di detik akhir kedua tokoh tersebut tidak bersedia dicalonkan.

"Oleh karena itu, sebagai alternatif kami mengusung tokoh yang ketiga yakni Yudhi Sumbogo," tegas Eko.

Menurut rencana Pria berkumis itu akan disandingkan dengan calon dari PKB yang hingga berita ini diturunkan belum menentukan jago yang diusungnya.

Ketua PKB Pacitan Fiby Irawan belum bisa dihubungi karena masih diluar kota, "baru hari Senen PKB akan menggelar rapat pimpinan dan calon lama Isah Ansori," ujar salah satu kader PKB yang enggan disebut nama.

Kini dengan kepastian tampilnya Yudhi Sumbogo di pilkada Pacitan tahun 2020, dipastikan tidak jadi lawan bumbung kosong.

Sementara Yudhi yang dihubungi media, mengaku siap bertarung dengan calon bupati dari bekas partainya Demokrat dan ia siap pindah partai ke PDI Perjuangan.(Gustik)

RONNY TOLAK PINANGAN PDIP, RATUSAN SIMPATISAN DEMOKRAT PINDAH KANDANG BANTENG

Pacitan Ppos .29.08.020.
Setelah melalui proses rapat keluarga di Jakarta tadi malam, secara resmi Ronny Wahyono menolak secara halus pinangan PDI Perjuangan untuk macung Bupati Pacitan tahun ini.

Oleh keluarga, Ronny diminta tetap berjuang melalui Partai Demokrat yang membesarkan namanya sekaligus yang membesarkan ayahnya.

Apalagi menurut Ronny Wahyono, DPP menugaskan dirinya tetep di DPRD sebagai Ketua menggantikan Indrata Nur Bayu Aji yang didapuk sebagai Cabup.

Oleh karena alasan diatas, maka dengan berat hati  Ronny mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas tawaran teman-teman PDI Perjuangan untuk menjadi Bakal Calon Bupati.

"Matur nuwun, katur dumateng Ibu Megawati, Pak Hasto, Pak Johan Budi,  Pak Kanang Pak Eko, Mas Heru, atas tawaranipun, dalem wonten DPRD kemawon," ujar putra kedua H Suyono kalem.

Ronny Wahyono juga mengapresiasi tim pendukungnya yang tetap semangat, seraya meminta maaf, kalau dirinya sesuai keputusan rapat keluarga tetap tidak diperkenankan pindah partai dan akan melanjutkan tugas-tugas partai sebagai Sekretaris Cabang Partai Demokrat Pacitan.

Sementara itu, diperoleh kabar PDI Perjuangan selepas Ronny tidak bersedia menjadi jagonya, kini selentingan akan mengusung Profesor Sudijono berpasangan dengan Cabup PKB siapapun orangnya.

Jika benar itu terjadi, dipastikan pilbup Pacitan tahun ini akan rame kembali, sebab Profesor akan dapat tambahan dukungan dari loyalis Ronny Wahyono, dari loyalis Gagarin dan massa militan PDIP dan PKB.

Doakan Mas Tik urusan segera selesai, sehingga  PDIP dan PKB dapat segera mengusung Profesor asal Ngadirojo tersebut.

Ketika ditanya akan ada kabar 200 pendukung Demokrat yang akan masuk kandang banteng, Eko bilang  "Alhamdulillah wa sukurillah, jika itu benar saya akan datangkan petinggi partai kami," janji pria yang sudah 4 periode menghuni gedung dewan ini.

Seperti diketahui, ratusan simpatisan Partai Demokrat dalam waktu dekat akan pindah haluan masuk kandang banteng.

Menurut Sugiharto Partai Demokrat sudah habis massanya, sudah tidak bisa diharap lagi sebagai tempat berjuang, terbukti dalam memilih calon pemimpin Pacitan saja jauh hari sudah tidak transparan dan cenderung mementingkan dulur atau dinasty. (Gustik)

Ad Placement

Kesehatan

Olahraga

Covid-19