PACITANPOST: Pilbup Pacitan
News Update
Loading...
Tampilkan postingan dengan label Pilbup Pacitan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pilbup Pacitan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 September 2020

DUH PILKADA MBUH SIDO MBUH ORA

DUH PILKADA MBUH SIDO MBUH ORA

Pacitan Ppos.11.09.020.
Gara-gara corona ora genah minggate, program-program pemerintah sing wis tumata iki dina dadi gojag-gajeg.

Apa meneh, pirang-pirang dino berita pagebluk njedul meneh, utamane ana kuta-kuta gede kaya Jakarta sak sekitare.

Malah wartane, Jakarta PSBB diterapne maneh merga wargane akeh sing diserang corona, kabare  wong mati pating gletak nganti rumah sakit pada kebak.

Nurut berita dina iki, kuburan-kuburan ning Jakarta kewalahan ngubur wong mati, utamane pemakaman umum Pondok Rangon.

Sing ngenes meneh, rumah sakit ning Jakarta pada kentekan ventilator lan obat-obat penunjang liyane, klebu kekurangan kamar rawat inap lan kamar isolasi.

Ananging pemerintah Indonesia, sing diwakili Mentri Perekomian Erlangga Hartanto njamin Ventilator lan kamar-kamar isolasi bakal tercukupi, termasuk budget pendana ane.

Terkait karo pilkada serentak sing rencanane digelar tanggal 9 Desember 2020, miturut berita sing ditampa media Depdagri optimis  tetep jalan ora ana penundaan.

Pihak KPU Pusat, terkait soyo ndodrone Covid-19 akhir-akhir iki, "urung ana  perubahan jadwal pilkada, ijik ndelok situasi minggu-minggu ngarep nek pancen nderbalani mungguhing masyarakat secara umum, konon kabare arep konsultasi ambek pemerintah," jare EN Ginting.

Komisioner sing lagi dipulihke jabatane, saka putusan Mahkamah Agung merga dipecat tidak hormat Presiden Jokowi kuwi, saiki nurut berita sing beredar justru positif Covid-19.

Polemik pilkada bareng sing rencanane dilkasanakne sasi Desember, pancen serba salah, antarane diundur opo ora urung pati genah.

Jare Hamid Nur Yasin, "ijik perlu kajian sing tenan merga tahapan pilkada wis kadung mlaku, tapi yo kudu dipikirke kesehatan lan nyawa rakyat iku luwih penting, diatas segala galanya," jare anggota DPR RI asli saka Pacitan.

Opo neh iki dina WNI Indonesia ora entuk lungo nyang luar negri merga rakyate dinilai okeh sing kenek virus corona, wis pokok'e kabeh kudu ngati ati, diundur opo ora pilkada protokol kesehatan kudu dipatuhi, tambah tokoh kelahiran Banjarejo Kebonagung iki. (gustik)

Rabu, 09 September 2020

JIKA PILIHAN BUPATI DIADAKAN SEKARANG KEMUNGKINAN BESAR MBOIS MENANG

JIKA PILIHAN BUPATI DIADAKAN SEKARANG KEMUNGKINAN BESAR MBOIS MENANG



Pacitan Ppos. 09.09.020. Tidak ada yang mengira sama sekali pasca turunnya rekom Demokrat, yang menyandingkan Indrata Nur Bayu Aji -Gagarin sebagai cabup/cawabup akan jadi geger publik yang luar biasa.

Tidak tanggung-tanggung, geger publik tidak saja dirasakan warga yang bermukim di Pacitan, tetapi orang-orang Pacitan di luar kota pun ikut-ikutan komen.

Rata-rata mereka komen ke tidak setujuannya atas keputusan Gagarin dan Partai Golkar yang mengambil posisi sebagai cawabup saja.

Sedang untuk geger publik yang bermukim di Pacitan lebih dahsyat lagi, setidaknya ada 8 loyalis yang monting atas keputusan Partai Demokrat yang nekat menyandingkan Aji-Gagarin (Jigar) media menyebutnya.

Loyalis-loyalis tersebut diatas terbagi dalam beberapa kelompok yang selama ini dibangun masing-masing cabup diantaranya:

1. Loyalis Gagarin
Gagarin seperti diketahui, adalah pemegang survey tertinggi diantara para cabup yang ada pada saat itu, lembaga survey manapun dan apapun tokoh Golkar dari Ngadirojo tersebut selalu menempati nomor satu, dengan rata-rata  berkisar 22%

2. Loyalis Rony Wahyono
Semua orang tahu, kader Demokrat ini untuk maju sebagai cabup tidak main-main, seperti diketahui Ronny membentuk tim yang sangat kuat dan militan dengan melakukan berbagai kegiatan sosial selama satu tahun lebih praktis tanpa henti.

Maka tak heran, jika putra kedua mantan Bupati Pacitan H. Suyono ini dalam survey Roda Tiga Konsultan selalu menempati rangking ke dua setelah Gagarin, atau berkisar 16,2%.

3. Loyalis Prof Sudiono
Mantan Rektor Universitas Semarang ini loyalisnya tidak bisa dianggap enteng, terutama basic permanennya yaitu pendidik/mantan pendidik yang ada di seluruh wilayah Pacitan.

Pria putra asli Ngadirojo ini, dalam berbagai survey perorangan termasuk cukup tinggi dengan nilai rata-rata 11%

4. Loyalis Yudhi Sumbogo
Wakil Bupati Patahana ini dalam kontek dukungan masa, juga tergolong tinggi dan stabil. Dalam survey pria asli Gading Tegalombo ini selalu berada di lima besar yaitu berkisar 11,3%.

5. Loyalis H. Afgani W
Pria yang kini masih menjabat Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Surabaya ini dalam survey selalu menempel ketat Yudhi Sumbogo atau berkisar 8,1%

6. Loyalis H. Subroto
Sekalipun mantan pejabat perhubungan ini tidak semoncer tokoh-tokoh diatas, jika dilihat semua survey yang ada, rata-rata telah menyentuh angka 5,3%, sebuah pencapaian yang lumayan besar, sayang tim H. Subroto sedikit kurang terkordinasi.

7. Loyalis Sugeng N
Pria yang kondang sebagai pengacara ini, juga tidak bisa disepelekan, setidaknya putra mantan Bupati Pacitan Sutejo ini punya loyalis yang cukup banyak tapi tertutup, dalam survey memang hanya sekitar 2,5% sekalipun demikian dia pernah menduduki polling tertinggi pada awal-awal wacana pilkada.

8. Loyalis De Djatno
Pria yang menekuni dunia pendidikan sebagai dosen ini juga sempat mewarnai pilkada Pacitan sebelum rekom partai Demokrat turun, baleho-baleho cukup banyak dijalan-jalan, sayang akhir-akhir mendekati finish tim dosen asal Ngadirojo ini tidak terdengar lagi kiprahnya, namun survey menunjukkan rata-rata 2,3%

Sedang sisanya yang berkisar 21,3% milik Indrata Nurbayu Aji, Nur Sigit, Tanggono, Winarni dsb. Dengan proyeksi hasil survey dari beberapa Lembaga Survey yang dipakai beberapa cabup diatas maka loyalis-loyalis tersebut mengumpul estimasi suara berkisar 78,7%.

Menurut Joko Subagyo pemerhati politik asal Jakarta, jika jumlah tersebut dikurangi 30 persen suara tetep setia, atau beralih ke paslon Aji Gagarin, maka dipastikan pasangan Mbois akan meraup suara kurang lebih 55%  suara dengan catatan jika hari ini dilakukan coblosan.

Namun menurut Brigjen Purn. Aziz Ahmadi, sebaran suara yang eforianya karena kecewa terhadap calon biasanya hanya sesaat, lewat 3 minggu atau maximal satu bulan pelan tapi pasti suara itu akan kembali ke aslinya.

"Itu tidak beda jauh, ketika saya pertama kali mencalonkan diri di pilkada Pacitan sepuluh  tahun yang lalu, ketika itu semua seolah kesengsem dengan pangkat Jendral saya, tapi ketika uang bicara maka pemilih akan kembali ke aslinya," terang Jendral yang akrab dengan media tersebut.

Maka dalam kontek pilkada tahun ini, Aziz Ahmadi hanya bilang, "sopo sing pinter ngramut pemilih sing lagi gonjang-ganjing iki, yo kuwi sing menang," imbuh Jendral asal Arjosari ini diplomatis.

( Ditulis oleh Gustik Pemimpin Redaksi Pacitan Post Group, mantan Wakil Ketua DPD PAN Pacitan 1999-2004. Mantan Ketua DPC Partai Hanura Pacitan 2004-2014 dan Anggota Bapillu DPD Hanura Jatim 2016- Sampai sekarang)

Senin, 07 September 2020

UNTUK HORMATI BOYONGAN MANTAN TIMSES CABUP,         PDIP SEMBELIH SAPI BESAR TANGGAL 23

UNTUK HORMATI BOYONGAN MANTAN TIMSES CABUP, PDIP SEMBELIH SAPI BESAR TANGGAL 23

Pacitan Ppos.7.09.020.
Untuk menghormati seluruh mantan tim sukses calon bupati Pacitan yang akan boyongan ke pasangan MBOIS, maka tanggal 23 September di Kantor DPC PDIP akan diupacarakan selamatan ucapan selamat datang.

Menurut Eko Setyoranu, acara akan dihadiri oleh Johan Budi, Bupati Kanang, serta beberapa pejabat DPP dan DPD PDIP Jatim.

Eko menambahkan, seluruh biaya akan ditanggung DPD PDIP dan DPC PDIP Pacitan, Insya Allah sapi saya dirumah masih ada tiga gemuk-gemuk lho.

Oleh karena itu, mohon temen-temen yang akan boyongan agar menyiapkan diri, baik itu dari mantan timses Ronny Wahyono, Profesor Sediono, H. Subroto, Gagarin, Afgani dan cabup-cabup yang lain dengan koordinasi bapak Sugiharto.

Sementara itu, Sugiharto penggagas boyongan massal timses Ronny Wanyono dan timses-timses lain dalam waktu dekat akan mengadakan koordinasi untuk menyamakan persepsi.

Bos Sumber Mas itu menambahkan, perpindahan timses ke pasangan Yudhi Sumbogo-Isyah Ansori adalah buntut rasa kecewanya atas turunnya rekom Demokrat yang dinilai mengedepankan dulur.

Ketua DPD PDIP Jawa Timur ditemui media disela-sela pendaftaran cabup di KPUD Pacitan, merasa terhormat PDIP Pacitan dan PKB mendapat darah baru dari temen-temen mantan timses, selamat datang di rumah kami, semoga bisa bersama-sama berjuang agar Pacitan lebih baik.

"Soal potong sapi, itu tidak ada hubungannya dengan boyongan temen-temen, itu murni tasyakuran PDIP, kalau toh bersamaan, itu kebetulan saja," ungkap Kusnadi sambil tersenyum. (Gustik)

Selasa, 01 September 2020

YUDHI SUMBOGO KEMBALIKAN KTA DAN MUNDUR DARI DEMOKRAT

YUDHI SUMBOGO KEMBALIKAN KTA DAN MUNDUR DARI DEMOKRAT


Pacitan Ppos. 02.09.020.
Setelah kemarin mendapatkan rekomendasi dari Partai PDIP, kini Yudhi Sumbogo mengembalikan KTA dan sekaligus mundur dari Demokrat.

Surat satu lembar yang di bubuhi materai 6000, diserahkan langsung Yudhi Sumbogo kepada staf DPC Partai Demokrat Pacitan di Pucang sewu sekira pukul 14.00 WIB.

Sebelum meluncur ke kantor DPC, terlebih dahulu pamit kepada Ketua DPC Partai Demokrat Indartato dan Sekretaris DPC Demokrat Ronny Wahyono yang saat ini sedang di luar kota.

Kepada media pria yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Pacitan, mengaku  sangat sedih meninggalkan partai yang membesarkan namanya.

Seraya sambil mengucapkan terima kasih atas segala bimbingan pak SBY, sambil tersendat-sendat Yudhi memohon maaf tidak bersama lagi dengan Partai Demokrat dan akan meneruskan perjuangan lewat Partai PDIP, "sekali lagi saya mohon maaf," tegas Yudhi sambil bercucuran air mata. (Gustik)
NASDEM AKHIRE TUNDUK KARO JIGAR

NASDEM AKHIRE TUNDUK KARO JIGAR

Pacitan Ppos.01.09.020.
Mungkin wedi ketinggalan sepur, akhire Nasdem Pacitan melu 9 partai mendukung cabup/cawabup Aji-Gagarin (JIGAR).

Kepastian Nasdem melu (Jigar) amarga wingi Gagarin wis nampa Surat Rekomendasi saka DPP Nasdem ning Jakarta.

Menurut Eko Hadi Susilo pengurus DPC Nasdem Pacitan, sah Pak Gagarin entuk rekom saka DPP, mulo iku kabeh keluarga besar Nasdem Pacitan wajib menangke pasangan Jigar ana pilkada Pacitan tanggal 9 Desember 2020.

Mlayune Nasdem menyang Koalisi Partai Demokrat-Golkar praktis saiki kari PDIP lan PKB sing urung kepleh.

Partai banteng cangkem putih karo PKB iku, isih konsekwen golek jago sing apik kanggo numbangke Jigar.

"PDIP ora gigrik dikhianati Gagarin, bareng-bareng para Kyai (PKB) tetep solid ngusung calon istimewa demi Pacitan lebih baik," jare Eko Setyoranu.

Wahyu Puji, anggota DPRD saka PKB uga rumangsa ora pengaruh, masiho Nasdem cengkelak mlayu saka koalisi PDIP PKB. Sesuai persyaratan pilkada, PDIP lan PKB wis cukup nggo ngusung calon Kepala Daerah.

Sementara pengamat politik Dr. Drs. Ashar Subandhi MSc rumongsa prihatin karo kondisi perpolitikan ning Pacitan sing ora lepas saka patron dinasty.

Jare dedengkot Politik asal Semarang iku, iklim dinasty sing diperagakan SBY ning Pacitan ketok mencolok banget, mulai saka Ibas, Sartono Hutomo, Aji lan Sujono (Bapake Aji) kabeh entuk jabatan, tapi monggolah alam sing nyeleksi.

Ananging kosok baline mbegote Nasdem menyang Jigar, dianggep wajar karo sebagian netizen, "merga politik iku duwe hak lan pilihan jago sing dianggep apik," jare Iwan wong Pacitan sing saiki omah ning Tanjung Pinang.

Nganti berita iki ditulis, pengurus teras Nasdem Pacitan kabeh ora kenek dihubungi. Hariawan sing biasane cuap-cuap, ditelpon ora kenek Hp ne dipateni (Gustik)

Senin, 31 Agustus 2020

NAHKODA KAPAL CARGO JADI KUDA HITAM DI PILKADA PACITAN

NAHKODA KAPAL CARGO JADI KUDA HITAM DI PILKADA PACITAN

Pacitan Ppos.01.09.020.
Berpangkat cukup banyak dan vareatif, Kolonel DR. Capten Senior Kapal Cargo dan Dosen Universitas Hang Tuah surabaya, yang notabene milik Angkatan Laut, kini dijagokan untuk maju sebagai Bupati Pacitan.

Pria tersebut bernama Asli Djamaludin Malik merupakan Alumni SMAN I Pacitan tahun 1980. Pria yang akrab dipanggil (Lilik) itu merupakan putra kedua pasangan Sukarni dan Hartiyah asli Pager Arjowinangun Pacitan atau tepatnya belakang Aneka Jaya.

Djamaluddin Malik tercatat, merupakan salah satu wakil dari  siswa Pacitan yang dikirim ke Jambore Nasional Sibolangit Sumatra Utara sekitar tahun 1977.

Karena prestasi dan fisiknya yang prima, maka oleh orang tuanya dimasukkan Sekolah Pelayaran (P3B) di Semarang, menyusul kakaknya Sidiq Sunu Kaharto yang lebih dulu masuk akademi itu.

Kemudian usai lulus, ia diterima di perusahaan kapal Cargo Internasional dengan pangkat terakhir sebagai Nahkoda Senior atau Kapten Kapal.

Belum puas menjadi Kapten Kapal Cargo, maka dia tertarik masuk Wajib Militer (AL) di Surabaya dan diterima dengan pangkat terakhir Kolonel Angkatan Laut.

Usai pensiun dua tahun lalu, pria yang senang dengan organisasi itu menekuni dunia pendidikan sebagai dosen di Universitas Hang Tuah Surabaya, yang notabene milik Angkatan Laut.

Kini atas prestasi yang disandangnya, sohib Nur Suhud itu digadang-gadang maju sebagai Bakal Calon Bupati Pacitan oleh PDI Perjuangan bersaing dengan Yudhi Sumbogo, yang beberapa hari lalu telah dikabarkan sudah dapat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan.

Nur Suhud sangat yakin, jiwa Patriotisme yang dimiliki Lilik sebagai Mantan Pelaut handal, kelak akan membawa Pacitan selaras dengan program Nawacita yang digaungkan Presiden Jokowi.

"Aku yakin Tik, golek tokoh sing ngono kui saiki langka, serba lengkap dan variatif dan yang penting, dia punya daya juang yang tinggi seperti kala dia mengarungi ganasnya samudra," tegas Nur Suhud saat ditemui dirumahnya Pucangsewu.

Sementara itu, Djamaludin Malik ketika berita ini ditulis, belum bisa dihubungi, Hp nya tulalit (Gustik)
RONNY WAHYONO LEGAWA NEK PENDUKUNGE ORA MELU AMBYUK NYANG DEMOKRAT

RONNY WAHYONO LEGAWA NEK PENDUKUNGE ORA MELU AMBYUK NYANG DEMOKRAT

Ronny Wahyono disela-sela pembubaran tim relawan di rumah Tamperan View (Foto:Gustik)
Pacitan Ppos 31.08.020.
Kabeh wis da ngerti, nek Ronny Wahyono akhire ora entuk rekom saka Partai Demokrat.

Partai lambang montor Mercy iku, patang dina kepungkur sidane mbudalke Indrata Nur Bayu Aji karo Gagarin saka Partai Golkar, sing di dapuk dadi wabup.

Sedangkan Ronny, sing wis nibo tangi kayo embuh lan ngentekne duit akeh dijanjeni DPP Partai Demokrat bali dadi Ketua DPRD.

Ananging masiha mung dijanjeni dadi Ketua DPRD, Ronny Wahyono tetep bersyukur, sebab jabatan Ketua Dewan iku luwih penting lan strategis ketimbang jabatan Wabup, "sak ora-orane meh pada karo jabatan Bupati," jare Ronny ning omahe wengi iki.

Sementara Sugiharto komandan lapangan tim relawan Ronny Wahyono, tetep ora sreg karo jabatan Ketua DPRD, sebab tujuan utamane yo kui mung ndadekne Ronny dadi Bupati, "setidaknya Pacitan iku ben ana perubahan lumrah kaya kabupaten liyane," jare Sugik.

Ir. Suyatno MM, ning acara pembubaran tim relawan sing digelar ning omahe Ronny bengi iki, isane mung njaluk ngapura karo anggota relawan sing cacahe 800 uwong, nek enek kesalahan tindak tanduk lan slarang-slurupe ngomong antar anggota tim ayo pada dingapura kabeh.

Mung Suyatno meling menyang Pak Ronny, jabatan ketua DPRD sing dijanjeni DPP nek tenan, kudu dikawal terus, sebab ning politik iku begal membegal jabatan wis kadung umum, mulo Pak Ronny kudu waspada.

Soal sak bare tim relawan bubar, mantan Kadisbun iku mbebaske anggotane arep mlayu nyang endi wae monggo abang, ijo, kuning, putih monggo hak masing-masing.

Ronny sing lungguh ning sampinge Sugiharto, ikhlas nek pendukunge ora melu gerbong Demokrat, Ronny menyadari anggota tim'e saka komunitas campur-campur. (Gustik)
TANGGAL 6 PENDAFTAR CABUP DI PREDIKSI MASIH ZOONK!

TANGGAL 6 PENDAFTAR CABUP DI PREDIKSI MASIH ZOONK!

Nur suhud (Foto:Gustik)
Pacitan Ppos.31.08.020.
Prediksi pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Pacitan yang akan di mulai tanggal 4 sampai tanggal 6 September 2020 akan nihil mulai kentara.

Itu bisa terjadi, karena tanggal tersebut sesuai Peraturan KPU baru tahapan awal pendaftaran saja, dan apabila hanya ada satu pasang calon, maka sesuai peraturan KPU No 14 tahun 2015 harus dibuka pendaftaran lagi.

Sedang untuk tahapan kedua, menurut keterangan Ketua KPUD Pacitan Sulistyorini, bahwa  pendaftaran akan dubuka tanggal 10 sampai12 september 2020.

Dan jika sampai batas akhir tanggal tersebut hanya ada satu pasang calon, maka KPUD akan mengumumkan kepada publik bahwa Pilkada Pacitan tahun 2020  hanya diikuti oleh satu pasang calon.

Nah' mungkin kesempatan kedua itulah yang akan dimanfaatkan PDIP, PKB, dan Nasdem untuk mendaftarkan calonnya.

Seperti yang dikatakan dedengkot  PDIP Nur Suhud, "diharapkan para pengurus DPC PDIP Pacitan  tidak usah buru-buru menyorongkan calon, kita seleksi dulu mereka, tokoh Pacitan masih banyak," ujar mantan anggota DPR RI tiga periode ini.

Ketika ditanya, terkait Yudhi Sumbogo yang saat ini dipanggil DPP di Jakarta, maka Alumni SMA 271 Pacitan tahun 1981 ini mengaku, tidak mempersalahkannya, semua masih bisa berubah setiap saat.

"Yang jelas, saat ini kami masih menggodok beberapa tokoh yang cukup potensial seperti, Sodibyo Ali Muso, Kol Purn Dr. Djamaludin Malik dan banyak lagi, kita masih koordinasi Mas Tik, tunggu saja," tambahnya.

Sementara itu, diperoleh kabar jika PKB juga belum menentukan sikap usai ditinggalkan Gagarin yg pindah haluan ke Demokrat.

Menurut Puji, PKB belum tentu Pak Isah Ansori, "PKB kini juga masih membuka ruang untuk calon-calon yang lain, ada Sakundoko, ada H. Subroto dan sebagainya," ungkap Wahyu Anggota DPRD Pacitan ini. (Gustik)

Featured

[kriminal][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done