PACITANPOST: pariwisata
Tampilkan postingan dengan label pariwisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pariwisata. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 Februari 2022

GUBERNUR KHOFIFAH SUMRINGAH NANDUR MANGROVE , IKI WISATA ANYAR PACITAN HEBAT.

Gubernur jatim , Bupati , Wakil Bupati.Dandim 0801, Kapolres  Pacitan lakukan penanaman pohon Mangrove di desa Kembang Pacitan.

Pacitan Post 19.02.022.
Ora enek sing ngiro babar blas , yen desa Kembang Pacitan bakal duwe obyek Wisata anyar sing Heboh.

Saking hebohe' , Gubernur Jawa Timur sak bubare nekani Hari Jadi Kota Pacitan ke 277 , Khofifah  nyempatne nandur Mangrove ana lokasi Mangrove Park  seberang Masjid Apung Pancer Etan.

Didampingi Bupati , Wakil Bupati ,Ketua DPRD ,  Dandim 0801 , Kapolres Pacitan Rombongan Gubernur  budal nyebrang numpak Prahu saka Masjid Apung menyang lokasi Mangrove Park Desa Kembang.

Gubernur lan Rombongan mlaku ana jembatan pring  ana lokasi Mangrove Park Desa Kembang.

Gubernur ketok injoy lan seneng nandur Mangrove , masiho muk nyeker ( ora nganggo sepatu ) Khofifah secara Simbolis nandur mangrove didampingi Bupati lan pejabat liyane sing melu teka ana area 20 ha Mangrove Park.

Bupati meh tibo  merga lokasi nandur wit mangrove  lunyu .

Gubernur Khofifah omong , yen wit Mangrove sing ditandur ana pinggir Pantai fungsine ora muk kanggo nahan abrasi , tapi fungsi utamane kanggo mecah / nahan gelombang laut umpama terjadi Tsunami sewaktu waktu , jare  Gubernur Wedok pertama kali  ana Jawa Timur.

Sementara Bupati Pacitan sing duwe Jargon Nyawiji Tumandang , rumangsa mbegogok atine nyawang wit Mangrove sing ditandur sak durune , jare Bupati saiki Mangruve  wis duwur duwur lan ketok ijo royo royo , pantesan nek dino libur akeh wisatawan teko kene  , jare Bupati klecam klecem.

Bupati lan Wakil Bupati mlaku ngarep mburi lewat jembatan Pring ana sekitar obyek Wisata  Mangrove Park.

Gubernur Jatim saking senenge , bali nyang Pendopo wegah numpak mobil , tapi pilih numpak prahu konting nyebrang bali menyang mejid Apung Pancer Etan , Aku tak bali lewat kali wae , suwe ra numpak prahu cilik , jare Gubernur ambi nyekakak guyon , ha...dew...( Gustik)













Minggu, 12 September 2021

MENTRI RISMA NGAWUR... BILANG DIRUSAK...! PADAHAL.....

     Mensos Tri Rismaharini ke pacitan...

Pacitan.11.09.021.
Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Risma Harini datang ke Pacitan kemarin (11/9) ,  sayang kedatangan beliau sebagian pidatonya ,ada kata kata yang tidak enak dikuping. 

Mantan Walikota Surabaya itu bilang, bahwa  EWS ( tanda peringatan dini ) Stunami yang ada di Pacitan banyak yang tidak berfungsi karena rusak , tapi rusaknya alat tersebut memang sengaja dirusak .

Tidak sampai  disitu saja  Risma bicara, seolah menyindir Bupati  dan tamu undangan lain , maka Tokoh yang terkenal galak tersebut memerintahkan ,, Lokasi ,, Rambu EWS (Early Warning Systim) yang tersebar dibeberapa tempat  Pacitan untuk diberi tanda dengan tulisan ,,  jangan dirusak ,, ujar Mensos menyindir.

Tidak disangka sindiran mantan Ketua Bapeda Surabaya itu diteriaki penonton dari luar arena, sopo to bu bu  sing grutil ngrusak alat , cen alatmu sing elek kwalitase , Ujar penonton setengah berteriak .

Untung saja ! teriakan kecil itu tidak sampai terdengar Risma diatas panggung , dan jika sampai kedengeran ! bisa jadi Wanita legam yang juga pengurus DPP PDIP itu akan ber tambah marah .

    Mensos Risma beri Arahan ke petugas        tanggap bencana di Pacitan.

Perlu diketahui, Mensos Risma datang ke Pacitan dalam rangka melihat simulasi tanggap bencana darurat tsunami dan gempa bila terjadi di Pacitan.

Dalam pidatonya , Risma menekankan kesiapan Petugas Tanggap Bencana Pemkab Pacitan bila terjadi Gempa disusul stunami setinggi 28 M. Sedang sebagian  lokasi untuk simulasi tanggap Bencana di arahkan diatas tamperan. 

Ditengah hujan yang mendera , Mensos didamping Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji , Kapolres Pacitan Wiwied Ari Wibosono dan Dandim 0801 Pacitan Letkol Ibnu Kazim berjalan dengan kondisi jalan sedikit berlumpur menuju lokasi yang disiapkan panitia.

Didampingi  Bupati , Kapolres Risma blusukan lihat tempat Simulasi di Tamperan Atas.

Sementara Itu Bupati Pacitan Indrata NBA mengatakan , petugas yang ada di Pacitan yang terdiri dari BPBD.Tim TGP dan Sukarelawan jumlahnya  belum memadai untuk mengevakuasi bila terjadi bencana sungguhan seperti yang diramalkan BMKG Jawa Timur  tsunami setinggi 28 M.

Terkait kerusakan alat EWS , Bupati berjanji akan menurunkan tim untuk selalu merawat alat tersebut , mudah mudahan besok tidak akan terjadi lagi , pas jaman sinten niku nggih rusak ipun alat,kok nembe ngertos kulo.....( Gustik)









Jumat, 30 Oktober 2020

CAFE RESTU MERESAHKAN WARGA...?MINTA BUPATI TURUN TANGAN..!


Pacitan Ppos 31.10.2020.
Keberadaan Hotel Dan Kafe Restu  , yang terletak dilingkungan Warga Pulo Paitan yang padat penduduk , sangat meresahkan warga , pasalnya kegiatan hotel dan Kafe tersebut sering berbuat onar , bising dan mengganggu lingkungan.

Menurut warga setempat yang enggan disebut nama , banyak anak sekitar  menjadi rusak karena diduga dipekerjakan mengambil / antar jemput PL ( Pemandu lagu)

Disamping itu , ditengah pandemi seperti sekarang ini , hotel yang diduga belum ada ijin tersebut masih juga berpraktek maksiat , bisa saja tempat itu satu saat menjadi tempat penularan covid, ujar  ( S) salah satu warga yang merasa kawatir.

Gambaran kerja Hotel yang seperti itulah yang membuat warga setempat semakin resah , beberapa kali didemo juga menteles , seolah ada yang mbekingi.
Warga semakin geram , karena Bupati yang sudah dilapori tidak ada solusinya sampai Sekarang.

Sementara itu , menurut salah satu Perangkat  Kelurahan  Baleharjo (CH) setuju  jika semua Hotel dan Kafe  maksiat yang terletak dikelurahanya  digusur / ditutup  , mengingat !  dilingkungan tempat hotel itu berdiri , banyak tempat Ibadah.

Seperti diketahui , di kelurahan  Baleharjo ada beberapa Hotel dan Penginapan yang berdiri , tapi  yang Terindikasi maksiat ada  2 hotel  , yaitu Hotel Restu Pulo Paitan dan Hotel Minang Bangjo Baleharjo .

Menurut beberapa warga  yang rumahnya berdekatan dengan hotel tersebut , sudah beberapa kali dioperasi Satpol Pp , tapi kayaknya cuma formalitas saja , satpol PP pergi mereka kumat lagi.

Sementara itu  , Pemilik Hotel dan Kafe Joko Restu, hingga berita ini ditulis  belum bisa dimintai keterangan .
 Pria yang juga pengusaha Las dan  Baja ringan itu rumahnya tutup ketika media kerumahnya ( Tim)





Ad Placement

Kesehatan

Olahraga

Covid-19